JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, Kabinet Kerja Keras KADIN Indonesia (K4I) yang dipimpinnya akan banyak menghadapi permasalahan ke depan. Ia meminta Kabinet untuk menunjukkan kepada publik bahwa KADIN adalah aset berharga bangsa Indonesia.

Demikian disampaikan Suryo saat makan malam bersama para anggota KADIN dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat dan mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris di Jakarta, Senin (28/1).

Di bawah kepemimpinan Suryo, KADIN Indonesia telah mengagendakan untuk meningkatkan sosialisasi program reformasi, depolitisasi dan profesionalisme secara lebih optimal kepada seluruh pemangku kepentingan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi adanya upaya-upaya yang dinilai oleh Dewan Pengurus KADIN Indonesia tidak sesuai dengan visi dan misi KADIN Indonesia.

Beberapa waktu lalu, KADIN Indonesia telah melakukan perubahan struktur kepengurusan dari semula berjumlah 21 jabatan menjadi 36 jabatan. Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan mengoptimalkan kinerja organisasi. Dengan merangkul lebih banyak lagi pengusaha nasional serta penyeimbangan beban kerja organisasi, KADINIndonesia meyakini perubahan struktur tersebut dapat mendorong aktivasi program-program yang belum berjalan optimal sebelumnya.

"Kami menganggap reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi KADIN Indonesia sangat penting, karena KADIN Indonesia sebagai mitra pemerintah, menghadapi tantangan dunia usaha yang sangat besar saat ini yaitu mendorong perekonomian daerah secara optimal dan itu tidak dapat dilakukan tanpa tiga langkah tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Fahmi Idris, yang pernah memimpin Formatur KADIN, menyarankan diperbanyak berunding untuk memecahkan masalah-masalah yang ada.

BACA JUGA: