JAKARTA - Banjir di Jabodetabek sejak awal tahun ini telah menimbulkan korban jiwa. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terakhir hingga pukul 09.00 WIB lalu menyebutkan sudah ada 43 korban yang meninggal dunia akibat banjir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo mengatakan jumlah tersebut adalah jumlah seluruh korban banjir, bukan hanya korban banjir di Jabodetabek saja. Ada delapan orang merupakan korban banjir bandang yang terjadi di wilayah Lebak, Banten.

"Update korban 43 orang meninggal, ada tambahan dari Lebak," kata Agus dalam keterangan yang diterima Gresnews.com, Jumat (3/1).

Menurutnya, penyebab korban meninggal sebagian besar karena terseret arus banjir. Ia menjelaskan dari keseluruhan korban ada lima orang yang belum diketahui identitasnya hingga saat ini.

"Penyebab karena terseret arus air ya 17 orang, lalu tertimbun longsor 12 orang, sisanya masih melakukan proses pendataan," katanya.

Sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari 30 cm hingga 200 cm. Berdasarkan hasil pemantauan, terdapat tujuh kecamatan di Jakarta Selatan dan 10 kecamatan di Kota Bekasi yang terendam banjir. Sebaran titik terdapat di sejumlah wilayah baik di DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan Kota Bekasi.

BMKG mencatat  hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berada di wilayah bogor pada tanggal 31 Desember 2019 -1 januari 2020. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tinggi muka Pintu Air Katulampa lebih dari 110 cm pada pukul 22.00 WIB (31/12/2019). (G-2)

 

BACA JUGA: