JAKARTA - Golden Agri-Resources (GAR), perusahaan minyak sawit yang berbasis di Singapura, membantah hasil investigasi yang dilakukan oleh Rainforest Action Network (RAN). RAN menyebut perusahaan-perusahaan besar yang selama ini berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi justru masih memasok minyak kelapa sawit yang ditanam secara ilegal dari dalam hutan gambut Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh, yang dilindungi.

"GAR memberikan tanggapan kepada RAN berdasarkan informasi yang diberikan kepada kami melalui email pada 16 September dan 24 September, mengenai tuduhan adanya pasokan ilegal tandan buah segar (TBS) dari dalam Suaka Margasatwa Rawa Singkil," kata Beni Wijaya, mewakili Sinar Mas Agribusiness and Food, dalam keterangan yang diterima Gresnews.com, Jumat (4/10).

Dari hasil analisis satelit dan investigasi lapangan RAN terungkap bahwa hutan di lahan gambut di dalam Suaka Margasatwa Rawa Singkil telah dibuka pada 2013 dan dikonversi menjadi sebuah perkebunan kelapa sawit ilegal. Terkonfirmasi kemudian bahwa buah kelapa sawit yang dikumpulkan di perkebunan ilegal itu dipasok ke satu agen yang menggunakan nama CV Buana Indah.

Investigasi RAN menyebutkan agen CV Buana Indah mengirim buah kelapa sawit tersebut ke pabrik kelapa sawit yang dioperasikan oleh PT Global Sawit Semesta dan PT Samudera Sawit Nabati. Keduanya kemudian memasok minyak sawit ke kilang-kilang yang dioperasikan oleh perusahaan pedagang minyak sawit raksasa Golden Agri Resources (GAR) dan Musim Mas.

Setelah melihat laporan lengkap RAN, GAR mengambil langkah berkoordinasi dengan kedua PT, yang disebut RAN sebagai pemasok ke GAR, untuk mencari tanggapan dan informasi terhadap dugaan yang disebutkan dalam laporan RAN. Langkah lainnya adalah mengirimkan tim pengaduan (grievance team) untuk melakukan verifikasi dan melihat kondisi di lapangan.

Salah satu pabrik telah menyatakan tidak membeli dari broker CV Buana Indah dan telah setuju untuk diaudit oleh tim pengaduan (grievance team). "Kami sedang menunggu tanggapan dari pabrik kedua. Sambil menunggu hasil investigasi tersebut, GAR berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap kedua pemasok ini, yang mungkin salah satunya adalah penangguhan," kata Beni.

GAR secara aktif berkoordinasi dan melibatkan para pemasoknya yang beroperasi di Aceh, dekat Ekosistem Leuser, termasuk yang dekat dengan Suaka Margasatwa Rawa Singkil sejak diperkenalkannya Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR (KSLG) pada 2015. GAR saat ini mendapatkan pasokan dari tujuh (7) pabrik pemasok yang relatif dekat dengan Suaka Margasatwa Rawa Singkil:
1. Perkebunan Lembah Bhakti 1
2. Samudera Sawit Nabati
3. Nafasindo
4. Ensem Lestari (Singkil)
5. Runding Putra Persada
6. Global Sawit Semesta
7. Bangun Sempurna Lestari

Dengan memahami kebutuhan untuk mendorong praktik bertanggung jawab yang lebih kuat untuk rantai pasok dan sejalan dengan komitmen GAR membangun Kemamputelusuran Hingga ke Kebun (Traceability to the Plantation/TTP) sampai dengan akhir 2020. GAR telah bekerja sama dengan pabrik-pabrik para pemasok dan rantai pasokan di luar Ekosistem Leuser untuk mengimplementasikan TTP. (G-2)

BACA JUGA: