JAKARTA - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung MPR/DPR Jakarta berakhir ricuh. Para demonstran yang menolak RUU KUHP, RUU KPK dan RUU Minerba itu bentrok dengan aparat yang berusaha membubarkan massa dengan menembakan gas air mata dan tembakan water canon.

Pantauan reporter Gresnews.com, Mohamad Fikri Hamidun, petugas kepolisan telah memperketat pengamanan di pintu gerbang masuk gedung DPR RI, Selasa sore (24/9). Sejumlah mobil barakuda dan water canon mulai ditempatkan di dekat pintu gerbang masuk di Jalan Gatot Soebroto, Senayan, Jakarta Selatan.

Para petugas kepolisian pun membawa tameng dan tongkat, bersiaga dan merangsek ke dekat pintu gerbang. Adapun di luar pintu gerbang, petugas kepolisian juga tampak berjaga di luar. Kawat berduri yang sempat dipasang di sekitar pagar sudah tampak disingkirkan.

Kendati keamanan diperketat para mahasiswa berusaha memaksa masuk. Suasana ricuh ketika Ketua DPR Bambang Soesatyo berusaha menemui mahasiswa di pintu gerbang gedung DPR yang menjadi titik demonstrasi sekitar pukul 16.46 WIB. Aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk menertibkan massa yang berusaha merangsek masuk gedung DPR.

Dia dikawal oleh Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar serta sejumlah petugas keamanan DPR dan polisi. Bamsoet sempat mendapat briefing dari petugas kepolisian. Namun Bamsoet gagal bertemu mahasiswa karena kericuhan terjadi disertai tembakan gas air mata dari kepolisian. Bamsoet yang sudah di gerbang DPR pun dibawa mundur oleh Pamdal dan kepolisian karena situasi yang tidak memungkinkan.

Diketahui polisi melepaskan tembakan gas air mata ke kerumunan mahasiswa yang berdemonstrasi menolak RKUHP dan sejumlah RUU lainnya. Selain itu, polisi juga melontarkan meriam air. Tindakan itu membuat massa kocar-kacir. Namun mereka tetap bertahan dan melawan dengan lemparan batu dan benda-benda lainnya. (G-2) 

BACA JUGA: