JAKARTA - Shenzhen adalah sebuah keajaiban dalam sejarah industrialisasi, urbanisasi, dan modernisasi dunia. Tak heran kota ini kemudian menjadi cetak biru kebangkitan kembali perekonomian China, yang bisa juga ditiru oleh kota-kota lain di dunia.

Zhao Chen dari Urban Planning Institute Of Nanjing University mengatakan hanya dalam waktu 30 tahun saja Shenzhen telah mengubah diri. Dari tadinya hanya sebuah kota kecil di tepi laut dengan jumlah penduduk 20.000-an orang menjadi sebuah kota metropolitan berstandar internasional dengan gedung-gedung jangkung menjulang dan lingkungan yang bersih.

"Ada beberapa tahapan yang membuat Shenzhen seperti sekarang," kata Zhao Chen dalam sesi diskusi Kongres Perencana Sedunia ke-55 (The International Society of City and Regional Planners/ISOCARP) yang dihadiri oleh Gresnews.com, Selasa (10/9).

Ia menjelaskan perkembangan Shenzhen dimulai sejak 1978, ketika Deng Xiaoping berinisiatif mengembangkan perekonomian sosialis. Semua berawal dari kebijakan Zona Ekonomi Spesial (Special Economic Zone/SEZ) yang disahkan oleh pemerintahan Deng Xiaoping pada 1979. Pemerintah China saat itu membuka pasar bebas melalui penerapan aturan bisnis yang lebih fleksibel. Harapannya adalah akan ada lebih banyak aliran modal yang masuk ke China daratan, sekaligus membuka pintu perdagangan selebar-lebarnya ke pasar internasional.

Dalam tiga dekade terakhir, berbagai investasi datang dan menetap di Shenzhen, terutama yang menyasar pasar perangkat keras. Para investor mendirikan pabrik-pabrik perakitan di Shenzhen yang berhasil menyerap banyak tenaga kerja. Shenzhen menjelma menjadi markas bagi sederet  perusahaan multinasional. Sebut saja JXD, Vanke, Hytera, CIMC, dan Shenzhen Airlines. Ada pula Nepstar, Hasee, Ping An Bank, Ping An Insurance, China Merchants Bank, juga Tencent, ZTE, Huawei dan BYD.

Produk Domestik Bruto (PDB) Kota Shenzhen pada 1979 hanya berkisar 197 juta yuan, namun angka itu telah melambung menjadi 2,24 triliun yuan pada 2017 dengan laju pertumbuhan rata-rata per tahun 24 persen. Jumlah penduduknya telah bertambah dari 330 ribu jiwa menjadi 20 juta jiwa. Kini wajah Shenzhen yang dahulunya hanya sebuah kawasan pedesaan yang gagal di China, tanahnya sulit ditanami, dan sebagian penduduknya mencari nafkah menjadi nelayan telah berubah. Siapkah kita melangkah mengikuti Shenzhen? (G-2)

 

BACA JUGA: