JAKARTA - Pertamina Hulu Energi – Offshore North West Java (PHE-ONWJ) menahan tumpahan minyak di sekitar anjungan YY wilayah dengan memasang static oil boom dan strategi antisipasi berlapis. Saat ini saja tumpahan minyak sudah tersebar ke sembilan wilayah di Karawang dan dua pantai di Bekasi. Ampuhkah pemasangan alat  dan strategi untuk menahan tumpahan minyak agar tak tersebar lebih jauh lagi?

"Tim emergency PHE ONWJ terus bekerja bersama tim ahli mengupayakan penanganan di lepas pantai agar dapat meminimalkan dampak di pesisir," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman kepada Gresnews.com, Kamis (1/8).

Berdasarkan hasil pemantauan aerial surveillance, pola sebaran tumpahan minyak melaju ke arah barat laut. Sebanyak sembilan wilayah di Karawang dan dua pantai di Bekasi ditemukan tumpahan minyak dan dilakukan tindakan pembersihan secara terus menerus. Sembilan desa terdampak di wilayah Karawang meliputi Tanjung Pakis, Segar Jaya, Tambak Sari, Tambak Sumur, Sedari, Cemara Jaya, Sungai Buntu, Pusaka Jaya Utara dan Mekar Pohaci. Sementara dua pantai terdampak di wilayah Bekasi yakni Pantai Bahagia dan Pantai Bakti. 

Untuk penanganan di wilayah onshore, Oil Spill Combat PHE ONWJ bekerja sama dengan TNI dan Polri membersihkan pantai terdampak. PHE ONWJ terus melanjutkan pemantauan penanganan oil spill di sekitar anjungan YY dan wilayah terdampak melalui patroli udara dan laut dalam radius 50-100 km, termasuk diantaranya melakukan geotagging surveillance. Adapun untuk patroli perairan menggunakan Kapal Patroli Ditpolair Baharkam POLRI di perairan Karawang. Sementara itu operasional pembersihan crude dilakukan bersama nelayan mitra binaan Ditpolair Baharkam POLRI di perairan Karawang. (G-2)

BACA JUGA: