JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kebijakan penenggelaman kapal yang tertangkap melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di perairan Indonesia, yang diserukan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu dinilai pemerintah Malaysia sebagai bentuk pelanggaran perjanjian bilateral. Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman pada tahun 2012 di selat Malaka.

Perjanjian bilateral khusus tersebut masih memperbolehkan nelayan dari kedua negara untuk beroperasi di wilayah perairan grey area tanpa ada perlakuan represif. Sejauh ini, pihak Malaysia masih belum menyetujui keputusan pemerintah Indonesia terkait kebijakan penenggelaman kapal.

Pemerintah Malaysia menginginkan perlakuan khusus harus diberikan kepada nelayannya berdasarkan perjanjian yang sudah disepakati bersama. Secara rinci, nota kesepahaman tersebut memetakan daerah tertentu yang dikategorikan sebagai grey area.

Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri Ferry Amdhar mengaku, memang di kawasan itu ada ketentuannya. Grey area sendiri merupakan wilayah yang masih belum jelas status kepemilikannya.

Pemerintah kedua negara menilai ada beberapa tempat yang belum jelas perjanjian bilateralnya. "Jadi ini belum ada delimitasinya. Nah itu kita ada perjanjian yang memang diatur. Kalau nelayan tertangkap tidak boleh ditindak, tetapi hanya dipulangkan saja. Ini berlaku hanya khusus di wilayah grey area kalau di luar itu baru bisa ditenggelamkan," ujar Ferry usai Sidang Pleno Dewan Keamanan Indonesia (Dekin) di Gedung Mina Bahari I KKP, Kamis (27/11).

Ia menyebutkan perjanjian ini dikategorikan sebagai regional arrangement. Namun kedua negara masih mendorong tercapainya law enforcement. "Hal ini yang sedang kita tempuh sekarang. Satu hal yang harus dijaga adalah hubungan baik dengan negara tetangga terutama juga dengan anggota negara ASEAN lainnya," ujar Ferry.

Lebih lanjut, Ia menambahkan, Menlu Retno Marsudi telah membahas dan mendalami kebijakan ini secara bilateral dengan Malaysia. Namun hingga saat ini Ferry memastikan, hubungan diplomatik Indonesia dengan malaysia tetap berjalan baik.

BACA JUGA: