JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali dihadapkan pada rumor politik seputar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015/2016. Gerak-gerik Menpora Imam Nahrawi dicurigai setelah pada beberapa bulan lalu ngotot memasukkan Persebaya 1927 ke pentas ISL.

Anggota Executive Commisioner (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Gusti Randa mencurigai niat dari Imam Nahrawi tersebut. Gusti menyampaikan, ada motif dan upaya pemenuhan kontrak politik terkait usaha Kemenpora mengusung klub tersebut ke kasta tertinggi sepakbola nasional.

"Upaya itu adalah pemenuhan kontrak politik terhadap bonek Persebaya 1927," ungkap Gusti dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (25/4).

Sebagai caleg dari Dapil Jatim I, Imam ditenggarai memiliki hubungan dan janji politik bersama bonek 27 (suporter persebaya 1927)  dalam pemilihan legislatif (pileg) lalu.

Rumor tersebut kembali diungkit mengingat, politikus senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Bangkalan, Madura itu merupakan salah satu anggota dari total 118 caleg yang memperebutkan 10 kursi di Dapil Jatim beberapa waktu lalu.

"Menpora ngotot mendorong klub Persebaya 1927 main di pentas ISL. Ada muatan politik," kata Gusti.

Tudingan yang dilontarkan pihak Exco PSSI tersebut bermula dari upaya Imam yang menjanjikan satu tempat untuk klub Persebaya 1927 bertanding di ISL 2015/16. Selain itu, pada Oktober 2014, Imam juga diberitakan bakal memberikan surat izin klub persebaya 1927 untuk mengikuti ISL musim ini.

Sebelumnya, Imam mengaku punya alasan di balik usahanya tersebut, karena Persebaya 1927 dinilai layak memiliki jatah tiket ke ISL tanpa harus bermain di divisi utama. Imam menilai, hal itu pantas dilakukan karena tahun 2010 lalu klub tersebut tidak terdegradasi namun hanya membelot ke Indonesia Primer League (IPL) karena alasan tertentu.

"Saya memastikan akan memberi izin kepada Persebaya 1927 kembali ke pentas ISL musim ini. Klub ini tidak terdegradasi hanya saja membelot ke IPL," ucap Imam.

Bahkan sebelumnya, Imam juga berencana mendatangi PSSI manakala permintaannya ditolak oleh pihak PSSI yang saat itu masih dipimpin Djohar Arifin. "Saya berencana akan mendatangi PSSI bilamana permintaan ini tidak direspons," kata Imam.

BACA JUGA: