JAKARTA, GRESNEWS.COM - Konflik internal dinilai tak hanya terjadi di Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang telah mencalonkan Joko Widodo sebagai capres juga memendam potensi konflik internal. Hal itu ditandai dengan lontaran pernyataan putra bungsu Bung Karno, Guruh Sekarno Putra terkait pencapresan Jokowi panggilan Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) Institute Heri Budianto mengatakan menjelang Pilpres 2014 dinamika internal partai politik mengalami perubahan. Pencapresan Joko Widodo alias Jokowi juga dihantui konflik internal PDIP. Heri menyebut pertanda itu datang dari lontaran pernyataan Guruh. "Berarti ada yang tidak setuju Jokowi nyapres," kata Heri pada sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/4).

Hanya saja, Heri melihat ketokohan dan figur Megawati sebagai Ketua Umum PDI P mampu meredam riak-riak kecil itu sehingga soliditas PDIP lebih terjaga dibanding partai lain.

Namun soal analisa ini dibantah oleh Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah. Basarah jutru menilai pernyataan Guruh soal Jokowi bukan dikategorikan konflik internal partai. Sebab dilihat dari struktur partai dari DPD hingga PAC PDIP tidak ada yang menolak pencapresan Jokowi. "Itu dinamika perseorangan saja," kata Basarah.

Basarah mengatakan di PDIP bukan lantas tidak ada konflik. Perbedaan pendapat antar kader merupakan dinamika internal partai. PDIP mengaku telah memiliki sistem kepartaian modern untuk menyelesaikan semua persoalan partai. Sehingga diharapkan sistem tersebut tidak akan menggantungkan penyelesaian di internal pada figur Mega.

Saat ini yang ditakutkan PDIP justru adanya pihak luar yang ingin mengobok-obok PDIP. Beberapa kasus seperti berita pengusiran Jokowi oleh Puan Maharani oleh media nasional dinilai salah satunya. Sebab apa yang diberitakan tak berdasarkan fakta. "Semua partai politik tidak imun dari kepentingan eksternal," jelas Basarah.

Sebelumnya Guruh Soekarno Putra melontarkan pernyataan bahwa pencalonan Jokowi terlalu cepat. Guruh menyebut Jokowi sebagai figur yang berprestasi dan loyal terhadap ajaran Bung Karno. Hanya saja untuk menjadi presiden terlalu dini. "Alangkah baiknya diberi waktu mengisi pengetahuan dan pengalaman, mungkin dia maju pada 2019, tapi itu pendapat pribadi,” ujar Guruh di kediamannya, di Jalan Wijaya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (16/4).

Namun, menurut dia,  karena DPP PDIP sudah menetapkan orang nomor satu DKI Jakarta itu, Guruh menerima keputusan tersebut.

BACA JUGA: