JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kecaman keras Indonesia atas serangan militer tidak proporsional Israel ke Jalur Gaza, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban sipil di pihak rakyat Palestina. "Aksi-aksi militer Israel perlu segera dihentikan dan disusul dengan gencatan senjata yang kepatuhannya diawasi oleh Dewan Keamanan PBB," kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, seperti dikutip situs setkab.go.id, Jumat (11/7).

Lewat pesannya itu, Presiden SBY menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, dan tidak mengambil langkah yang memperpanjang siklus kekerasan balas-membalas di Jalur Gaza itu. Dalam sidang kabinet paripurna yang berlangsung di kantor presiden, Jakarta, Jumat (11/7) siang, Presiden SBY mengulang kecaman Pemerintah Indonesia atas serangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza itu. "Serangan Israel itu telah melampaui batas, dan tidak proporsional, serta mengakibatkan terjadinya korban sipil," kata Presiden SBY.

Mengenai langkah yang diambil Pemerintah Indonesia, Presiden SBY mengatakan, sejak awal ia telah menginstruksikan kepada Menteri Luar Negeri  Marty Natalegawa untuk meningkatkan langkah diplomatik di Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB), Organisasi Konperensi Islam (OKI), dan Gerakan Non Blok (GNB) guna menghentikan serangan militer Israel. Dalam Sidang Kabinet Paripurna itu, Presiden mengemukakan, bahwa sore ini ia akan berkomunikasi dengan Presiden Iran Hassan Rouhani selaku Ketua Gerakan Non Blok untuk membahas perkembangan di Palestina itu.

Menurut Presiden SBY, ada empat sasaran diplomasi Indonesia terkait memanasnya situasi di Jalur Gaza itu, yaitu: 1) Hentikan serangan Israel; 2) Gencatan senjata; 3) Cegah balas membalas; dan  4) Bantuan Kemanusiaan. "Saya mengajak rakyat Indonesia untuk berdoa agar kekerasan di Gaza segera berhenti, dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada yang menderita," pinta SBY.

Secara terpisah Menlu Marty Natalegawa mengemukakan, bahwa atas inisiatif Indonesia, hari Jumat ini waktu New York, Amerika Serika, akan diselenggarakan pertemuan negara-negara OKI dan negara-negara anggota Gerakan Non Blok di PBB untuk membahas perkembangan yang terjadi di Jalur Gaza. "Intinya untuk mendengarkan pandangan dari negara Palestina dan situasi yang terjadi, serta mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk bisa menekan Israel agar segera menghentikn aksi agresi bahkan militer," papar Marty.

Menlu menyebutkan, Dewan Keamanan (DK) PBB sebenarnya sudah bertemu untuk membahas masalah tersebut, namun pertemuan tersebut  tidak mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan. Disamping berupaya di New York, menurut Menlu, Indonesia  juga bekerja di Genewa, Swiss melalui Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) dunia agar dilakukan sesi khusus membahas pelanggaran HAM oleh rezim Israel di wilayah Palestina.

Sementara secara bilateral, lanjut Menlu, sore ini ia akan berbicara dengan Menlu Oalestina untuk menyampaikan kepedulian Indonesia terhadap masalah yang mereka hadapi terkait serangan Israel ke Jalur Gaza. "Jadi intinya diplomasi bekerja, sementara sikap Israel saya kira masyarakat internasional telah mengecam apa yang dilakukan merupakan pelanggaran HAM dan hukum internasional, dan menganggu upaya internasional," papar Marty.

Menurut Menlu, Indonesia terus menerus memberikan bantuan tiada henti kepada Palestina, bahkan selama 3-4 tahun terakhir sudah lebih dari 1200 warga palestina yang diberikan pelatihan dalam rangka peningatan kapasitas. "Bulan Februari bahkan kita menggelar konferensi internasional untuk bantuan terhadap Palestina. Bantuan kemanusiaan juga disalurkan terutama melalui kepada badan-badan PBB, disamping yang sifatnya bilateral," ujarnya.

Meski demikian, menurut Marty, dalam pembicaraan dengan Menlu Palestinan nati, ia juga akan menanyakan apa yang dibutuhkan saat ini, apakah obat-obatan atau lainnya. "Jangan sampai tidak tepat sasaran. Jadi kita harus mendengar apa yg dibutuhkan oleh mereka," tukasnya.

Terkait dengan kepedulian masyarakat indonesia, menurut Menlu Marty Natalegawa, sangat menggembirakan dan sangat baik. Untuk itu, Menlu mengajak semua pihak ari bekerja sama, pemerintah, parlmen, masyarakat, bahu membahu menunjukan kepedulian dengan cara yang baik dan tepat sehingga sesuai dengan harapan bangsa Palestina.

BACA JUGA: