JAKARTA, GRESNEWS.COM - Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) menyatakan rasa pesimis mereka pemenang Pilpres 2014, Joko Widodo-Jusuf Kalla dapat meningkatkan kesejahteraan buruh selama masa kepemimpinannya nanti. Sekretaris Jenderal ASPEK Sabda Pranawa Djati menjelaskan, pihaknya pesimis lantaran keberadaan orang-orang yang selama ini menentang kebijakan meningkatkan kesejahteraan buruh di belakang Jokowi.

Pihak tersebut menurut Sabda, salah satunya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Sabda mengaku mendengar rumor dan informasi yang belum jelas kepastiannya bahwa Dahlan dalam kabinetnya Jokowi-JK akan menempati kembali posisinya sebagai Menteri BUMN. "Jika Dahlan terpilih kembali menjadi Menteri BUMN maka isu outsourcing BUMN akan sulit diselesaikan," kata Sabda kepada Gresnews.com, Kamis (24/7).

Selain Dahlan, kata Sabda, di kubu Jokowi juga ada Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) SOfjan Wanandi. Menurut Sabda, Sofjan merupakan tokoh yang selalu menolak upah yang layak bagi kaum buruh. Sofjan juga dinilai getol menolak penghapusan sistem outsourcing.

Sofjan dinilai Sabda, juga merupakan dedengkot pengusaha yang mengusulkan agar outsourcing diperluas di semua sektor sehingga tidak perlu dibatasi oleh kelima jenis pekerjaan di perusahaan. "Orang seperti itu yang ada di belakang Jokowi dan mereka pun juga dapat mempengaruhi semua kebijakan Jokowi," kata Sabda.

Disatu sisi, Sabda menilai dalam kampanyenya Jokowi tidak pernah tegas menyatakan dihapusnya sistem outsourcing dan juga tidak tegas menyatakan penghapusan sistem outsourcing di BUMN. Namun dalam kampanyenya juga Jokowi hanya menyatakan berpasrah terhadap regulasi yang sudah ditetapkan.

Padahal dalam penilaian dari sisi pekerja, seharusnya sebagai nantinya pemimpin tertinggi bisa membuat regulasi yang berpihak bukanlah pasrah pada regulasi yang sudah terbentuk. "Sehingga sekali lagi kita masih pesimis dengan keberpihakan Jokowi-JK terkait dengan isu perburuhan. Apalagi outsourcing di BUMN dan perusahaan swasta," kata Sabda.

Anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Poempida Hidayatullah mengatakan persepsi yang dilontarkan oleh para buruh yang menyatakan Jokowi-JK tidak berpihak kepada buruh adalah persepsi yang dimainkan oleh elit gerakan buruh. Menurutnya persepsi tersebut dimainkan oleh elit gerakan buruh karena kecewa dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Poempida mengimbau kepada para buruh bahwa pendukung Jokowi-JK juga banyak yang peduli dengan para buruh. Misalnya dirinya sendiri, Rieke Dyah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning. "Lagipula Jokowi dan JK juga merupakan sosok yang peduli terhadap kaum buruh," kata Poempida kepada Gresnews.com.

Maka dari itu Poempida menegaskan, tuduhan yang dilontarkan oleh para elit buruh tersebut seperti jauh panggang dari api. Bahkan Poempida pun sudah mengingatkan kepada para buruh agar para elitnya tidak menggunakan gerakan buruh untuk kepentingan politiknya.

"Kalau gagalnya kesejahteraan dicapai oleh buruh, yang harus disalahkan adalah elit-elit gerakan buruh yang bisa saja kurang mau bersinergi dengan elemen masyarakat lain," kata Poempida.

 
BACA JUGA: