JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia digadang-gadang bisa  menjadi berkah bagi Indonesia. Pasalnya, kehadiran negara Khadimul Haramain as Syarifain itu, membawa arus investasi relatif besar bagi pembangunan sejumlah  sektor di Indonesia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) Setya Novanto dalam sambutan di hadapan tamu Kerajaan Arab Saudi di DPR mengatakan antara Arab Saudi dan Indonesia memiliki kesamaan kultur keagamaan yang moderat. Menurut Novanto, kesamaan itu diharapkan menjadi pondasi hubungan kedua negara untuk berperan dalam menciptakan perdamaian dunia.

"Dua negara muslim yang menganut paham keagamaan yang moderat dan damai dapat bekerjasama dan bersatu padu, maka akan memberi dampak yang besar dalam perdamaian dunia," kata Setya Novanto di depan Raja Arab, di Gedung Paripurna, Senayan Jakarta, Kamis (2/3).

Selain itu, Novanto menyebut dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama sepuluh Kementerian Lembaga di Istana Bogor, Rabu (1/3) kemarin, telah menjadi sinyal bahwa Indonesia masih menjadi negara yang aman untuk berinvestasi.

Ada pun Kementerian yang menandatangani MoU itu adalah, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah, Kementerian Kesehatan,  Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Kepolisian Kerajaan Arab Saudi. Nota kesepahaman juga dilakukan untuk bidang aero nautica antara pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

Lebih jauh Novanto mengapresiasi kerjasama kedua negara yang mayoritas muslim itu atas penandatanganan  11 MoU dengan total nilai investasi sebesar 25 miliar dolar Amerika atau  setara dengan Rp325 triliun. " Ini menandakan Indonesia masih menjadi primadona bagi investor untuk berinvestasi," ujar Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Selain persoalan politik keamanan relatif stabil, perekonomian Indonesia yang bisa tumbuh di atas 5 persen menjadi jaminan untuk penanaman investasi. Dia membandingkan dengan perekonomian global yang sedang goyang, Indonesia dinilai masih cukup menjanjikan.

"Dengan stabilitas politik dan keamanan, Indonesia adalah tujuan investasi yang sangat menjanjikan. Apalagi ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen saat ekonomi global tak menentu," tegas Novanto.

INVETASI INDONESIA MENJANJIKAN - Hal yang sama juga diungkap  anggota Komisi XI DPR RI, Said Abdullah. Said menyatakan mengapresiasi kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia mendapat berkah dengan adanya investasi dari Arab Saudi yang menyasar beberapa kementerian dan lembaga.

Said mengatakan, Indonesia memang sedang gencar mencari investor untuk menanamkan investasi di dalam negeri. Kedatangan Arab Saudi harus dijadikan momentum untuk menarik investasi negara Timur Tengah lainnya.

"Indonesia memang sebetulnya paling menarik untuk investasi saat ini," kata Said Abdullah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/3).

Lebih jauh Said juga berharap, langkah Arab Saudi yang telah berinvestasi juga bisa diikuti oleh negara-negara Timur Tengah seperti Emirat Arab, Kuwait dan Qatar. Pasalnya, pilihan Arab Saudi untuk menanamkan investasinya ke Indonesia (Asia Timur) didukung juga kedekatan historis yang telah terbangun kedua belah negara tersebut.

Selama ini, investasi Arab Saudi hanya fokus ke Amerika Serikat. Menurutnya, peralihan orientasi itu juga didasarkan alasan persaudaraan yang telah dibangun sejak lama. "Yang terpenting dibalik semua itu bagi kita adalah promosi Islam moderat. Kesepakatan Arab Saudi dan Indonesia merupakan momentum yang paling baik," tutup Said Abdullah.

BACA JUGA: