JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pertarungan pemilihan presiden berlangsung sengit. Mayoritas survei hitung cepat menyatakan calon presiden (capres) Prabowo Subianto kalah dari capres Joko Widodo. Padahal elektabilitas Prabowo menunjukkan kecenderungan meningkat kendati masih dibawah Jokowi. Apa sebenarnya kunci kemenangan Jokowi.  

Lembaga survei Saiful Muzani Research and Consulting (RSMC) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan kunci kemenangan pasangan nomor urut dua Jokowi-JK adalah karena berhasil menguasai suara di Jawa Timur. Selain itu, pemilih ngambang (swing voters) dan pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters) juga menjadi faktor penentu Jokowi-JK.

"Menurut hitungan kami, kemenangan Jokowi-JK berhasil mendulang suara di Jawa Timur, memperoleh suara yang signifikan. Jokowi-JK memperoleh 52,76 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat 47,24 persen," kata Direktur RSMC, Djayadi Hanan kepada Gresnews.com Kamis, (10/7).

Selain di Jawa Timur, Jokowi-JK juga hampir memenangkan suara disemua provinsi. Di Kalimantan, Sulawesi kecuali Gorontalo, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dimenangkan oleh Jokowi-JK.

Sementara untuk pulau Jawa, provinsi Banten dan Jawa Barat, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berhasil mengunguli Jokowi-JK. Pasangan nomor urut satu itu bisa menang di Banten karena daerah tersebut merupakan basis Partai Golkar. Meski demikian, Jokowi-JK di DKI Jakarta unggul sehingga dapat menutupi kemenangan di Banten. Karena persentase suara antar kedua provinsi sangat mirip, yakni di kisaran 4 persen.

Sementara, peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan kunci kemenangan Jokowi-JK bisa mengungguli Prabowo-Hatta karena pemilih ´galau´ (swing voters) dan pemilih yang belum punya pilihan (undeceided voters) sebagai faktor penentu. "Mereka yang memutuskan pilihannya pada hari H pilpres, arahnya lebih banyak ke Jokowi," jelas Ardian Sopa, Kamis (10/7).

Ardian menjelaskan, para pemilih ini (swing voters dan undecided voters) sangat mengamati dan mengikuti perkembangan pemberitaan dan citra positif dari para kandidat. Dan dalam kondisi itu Jokowi berhasil membangun citra postif.

Selain itu faktor lain, karena sosok Jokowi yang sederhana juga mempengaruhi pilihan para swing voters. Diketahui berdasar hasil hitung cepat (quick count) LSI menyebut pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres dengan suara 53,37 persen, sedangkan pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh suara 46,63 persen.

BACA JUGA: