JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sidang Paripurna DPR RI hari ini membahas soal nama anggota komisi dari masing-masing fraksi. Baru lima fraksi dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang telah menyerahkan nama anggota mereka. Yakni Gerindra, PKS, Golkar, PAN, dan Demokrat. Sedang dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) plus PPP meminta penundaan rapat untuk melakukan konsolidasi tambahan.

"Sejak rapat konsultasi pekan lalu baru ada lima fraksi yang mengumpulkan nama anggota komisi," ujar Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang memimpin rapat mulai pukul 14.45 WIB di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).

Oleh karena belum lengkapnya nama anggota komisi, maka fraksi yang belum mengumpulkan nama meminta rapat ditunda. Akan tetapi hal itu ditentang oleh pihak yang lainnya.

Hendrawan Supraktikno dari Fraksi PDIP meminta waktu lebih banyak dalam rapat paripurna atau jika diperlukan rapat kali ini ditunda kemudian hari, karena menurutnya banyak hal-hal detail yang harus dibahas dalam rapat konsolidasi fraksi. "Kami tidak mudah menempatkan orang-orang yang benar, dalam posisi dan waktu yang juga benar," ucapnya dalam interupsi, Senayan, Selasa, (21/10).

Fraksi-fraksi yang tergabung dalam KIH tersebut meminta pertimbangan pimpinan sidang untuk memberikan keputusan bijak terkait adanya usulan lobi politik antara pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi apakah rapat akan dilanjutkan atau ditunda.

Pernyataan ini pun langsung ditanggapi fraksi yang tergabung dalam KMP. Menurut mereka jadwal harus terus dilanjutkan meski nama-nama belum lengkap. Salah satunya dari Fraksi Demokrat yang baru saja menyerahkan daftar nama saat sidang berlangsung.

Menurut partai pengusung KMP ini sebaiknya lebih mementingkan hajat dan hak orang banyak karena telah melakukan dua kali konsultasi serta tawar menawar. Sehingga seharusnya paripurna kali ini tinggal mengambil keputusan. Mereka merasa malu apabila terjadi penundaan kembali lantaran beberapa fraksi belum mengumpulkan daftar nama.

" Yang kita putuskan sebenarnya sederhana. Masing-masing fraksi menyampaikan nama alat kelengkapan di tiap komisi. Jangan dikaitkan pada arus pemilihan pimpinan komisi, itu ada aturannya sendiri. Apa yang mau dikerjakan kalau sampai sekarang belum tahu akan ditempatkan dimana," ucap anggota fraksi Demokrat, Mulyadi saat berinterupsi.

Anggota F-PAN Yandri Susanto mengatakan jangan sampai fraksi yang sudah memenuhi aturan dengan mengumpulkan daftar nama anggotanya untuk ditempatkan pada komisi malah tersandera oleh fraksi yang belum mengumpulkan. "Ini kita pertanyakan kenapa tidak siap? Jika ini berlarut akan berdampak citra negatif kepada rakyat atas lembaga ini. Seolah kami tidak siap, usul yang paling konkret sahkan yang siap, yang belum siap menyusul. Artinya rapat yang memakan biaya ini ada hasilnya," ujar Yandri.

Wakil Pimpinan  DPR RI Fahri Hamzah akhirnya menengahi. Fahri menyatakan bahwa sidang tak bisa ditunda.

"Kalau debat di paripurna tak ada habisnya. Lebih baik kita skors dulu 30 menit untuk beri waktu mereka yang belum kirim nama anggota komisi. Setelah itu rapat dilanjutkan dengan menentukan alat kelengkapan dewan," kata Fahri .

Usulan tersebut kemudian diakomodir pimpinan sidang, Taufik Kurniawan, yang merangkum usulan para peserta sidang untuk tetap melanjutkan rapat dengan terlebih dahulu melakukan skors selama tiga puluh menit. "Setelah skors kita akan langsung buat alat kelengkapan dan ketok palu," ucapnya.

BACA JUGA: