Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) Tiga Pilar bertemakan ekonomi gotong royong. PDIP mengusung tema tersebut sebagai upaya menepis tudingan partai berlambang kepala banteng ini hanya memikirkan kekuasaan semata.

"Ini Rakornas sebenernya merupakan jawaban atas kritik dan otokritik pada partai. Selama ini partai dikatakan hanya memikirkan kekuasaan, politik, kepentingan-kepentingan sesaat. Kita harus berkata jujur," ucap Wasekjen DPP PDIP Eriko Sotarduga di kantor DPP PDI-P Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

Eriko menyampaikan PDIP menaruh perhatian pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Rakornas yang diselenggarakan pada 16-17 Desember mendatang itu adalah upaya PDIP menjembatani pendanaan UMKM.

"Saya sampaikan usaha kecil, menengah, mikro, inilah yang membuat Indonesia bertahan saat krisis sampai sekarang. Infonya dulu hanya 0,7 persen yang terlibat dalam UMKM, sekarang sudah 1,4 persen dari jumlah penduduk. Kalau negara ingin baik kondisi ekonominya minimal harus 2 persen yang terlibat dalam ini," ujarnya.

"Ini yang ingin kami tunjukkan, kerja nyata dari partai. Tidak hanya sekadar pameran, tapi juga ada kelas-kelas. Bahkan kami berikan link untuk pendanaannya. Biasanya hanya sekadar untuk dilatih dan ditampilkan, tapi nggak ditindaklanjuti," sambung Eriko.

Dalam Rakornas tersebut dikatakan akan hadir seluruh pimpinan kepala daerah, sekitar 10 ribu kader PDIP, dan diikuti oleh sekitar 1.400 peserta dari seluruh Indonesia. Selain itu akan ada 9 workshops yang bisa diikuti oleh seluruh peserta.

Ketua Panitia Rakornas, Mindo Sianipar menilai Rakornas ini nantinya akan menciptakan jaringan ekonomi yang luas. Ia menyatakan tidak ada jaringan ekonomi lain yang mampu menyaingi kekuatan jaringan PDIP.

"Jadi nanti tercipta jaringan. Adakah jaringan ekonomi yang mampu menjangkau desa-desa se-Indonesia lebih dari jaringan PDIP? No one, karena kehadiran warga kita ada di seluruh desa," tutur Mindo.

"Tinggal bagaimana kita menggerakkan yang tadinya hanya soal politik, tapi sekarang kita gerakkan ke ekonomi. Tentu nanti ada tesnya juga," imbuhnya. (dtc/mfb)

BACA JUGA: