JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut di Jawa Timur yang memiliki 2.740.000 ribu bidang tanah, namun hingga saat ini yang memiliki sertifikat Hak Atas Tanah baru 39 persennya. Untuk itu pemerintah akan menggenjot kepemilikan sertifikat didaerah tersebut. Pemerintah menargetkan akan menyelesaikan sertifikat bagi 662.000 tanah di Jawa Timur.

Presiden menegaskan, bahwa sertifikat tanah menjadi sangat penting. Ia mengaku, menerima banyak laporan tentang sengketa tanah yang terjadi di kabupaten dan kota, baik sengketa tanah antara masyarakat dan masyarakat individu, dengan individu perorangan dengan tetangganya. Maupun masyarakat dengan pemerintah, atau masyarakat dengan perusahaan swasta.

Untuk itu, Jokowi berpesan, Jika telah memiliki sertifikat harus mengerti, sertifikatnya berapa luasnya, tanahnya, harus hapal letaknya, lokasinya di desa mana harus mengerti.

Presiden juga menitip pesan, jika ada yang ingin sertifikatnya dimasukkan di bank sebagai agunan atau jaminan, tolong dihitung dan dikalkulasi dengan betul dan hati-hati.

"Jangan sampai sertifikat ini disita olah bank karena tidak bisa membayar angsuran pinjaman tersebut," pesan Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat menyerahkan Sertifikat Hak Atas Tanah Program Strategis Nasional, Pembinaan, dan Fasilitasi, serta Kerja Sama Akses Reform di New Sari Utama Convention Hall Mangli, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/8) pagi, seperti dikutip setkab.go.id.

Presiden juga mengingatan, jangan sampai setelah mendapat pinjaman dari bank langsung digunakan untuk membeli mobil.
Pesan presiden lainnya kepada masyarakat agar benar-benar menjaga sertifikat dengan baik. Ia meminta sertifilkat disimpan dan diberi sampul plastik agar bentuknya terjaga, serta difotokopi agar jika hilang atau rusak bisa diurus kembali di Kantor BPN.

Pada kesempatan itu Presiden menyataka terimakasihnya atas kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ia berharap kecepatan membuat sertifikat bisa lebih ditingkatkan, sehingga bisa lebih banyak lagi sertifikat yang diserahkan kepada masyarakat.

Selain itu Jokowi juga menyampaikan pesan pentingnya menjaga persatuan dengan kondisi Indonesia yang beragam. "Saya mengingatkan kepada kita semuanya agar kita tetap rukun, tidak saling menjelekkan, tidak saling mencela, tidak saling mencemooh diantara kita karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," ujarnya. (rm)

BACA JUGA: