JAKARTA - Kericuhan di Papua belum juga mereda. Jayapura kemarin memanas setelah aksi demonstrasi berujung aksi kekerasan. Aksi demonstrasi itu dipicu sentimen rasial dan persekusi yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Tokoh Katolik Romo Franz Magnis Suseno meminta aparat TNI tetap mengedepankan cara-cara dialog dan damai dalam menangani unjuk rasa. Aparat jangan terpancing dan terprovokasi agar masalah ini tak semakin meluas. "Kedepankan cara damai, jangan sampai ada korban," kata Romo Franz Magnis kepada Gresnews.com, Kamis (29/8).

Ia juga meminta agar masyarakat menumbuhkan sikap saling menghargai. Terpenting sikap-sikap rasial dan pelecehan harus dianggap sesuatu yang memalukan bangsa Indonesia.

Menurutnya, sejak lama rasialisme memang menjadi masalah yang dapat menghancurkan keutuhan suatu bangsa. Karena, rasialisme jugalah yang membuat sejumlah kelompok mengutarakan niatnya untuk berpisah dari suatu negara.

Namun, ia meminta kepada kelompok separatis di Papua menghentikan tindakan separatis karena merugikan masyarakat Papua. "OPM hentikan pendekatan bersenjata, itu tidak punya masa depan. Itu hanya akan menambah pembunuhan, kematian yang akan merugikan orang Papua itu sendiri," ujarnya.

Ia menjelaskan, Papua tidaklah sama dengan Timor Leste. Papua sudah sejak awal merupakan bagian dari Indonesia, yang sudah seharusnya tak perlu adanya pemisahan. "Papua itu memang sudah sah Indonesia dan tentu semua harus dijaga dalam rangka persatuan Indonesia," ujar Romo Magnis. (G-2)

BACA JUGA: