JAKARTA - 14 tahun telah berlalu namun gagasan, pemikiran, dan ajaran yang diwariskan mendiang Nurcholish Madjid atau Cak Nur masih relevan dan dapat diterapkan apalagi saat isu intoleransi semakin kencang. Gagasan Cak Nur yang tetap relevan hingga kini adalah menyokong sikap inklusivitas dengan mengakui dan menghargai keberagaman Indonesia sebagai negara majemuk.

Untuk merawat bahkan kembali menyebarkan pemikiran, gagasan dari Cak Nur itulah maka Nurcholish Madjid Society (NCMS) menggelar berbagai agenda kajian yang disebut Forum Titik Temu yang dikelola oleh Ulil Abshar Abdalla, pemikir Islam, pewaris gagasan Cak Nur. Forum Titik Temu sedianya digelar dua bulan sekali. Dinamakan titik temu lantaran salah satu pemikiran Cak Nun adalah gagasan titik temu agama-agama.

"Forum ini hendak melanjutkan Klub Kajian Agamanya Cak Nur sekitar tahun 80-an, namun saya belum maqom-nya, tapi paling tidak bisa kita teruskan gagasan Cak Nun kepada generasi muda," kata Ulil kepada Gresnews.com saat Haul Cak Nur ke-14, Kamis (29/8).

Ketua Nurcholish Madjid Society (NCMS) Muhamad Wahyuni Nafis menambahkan selama ini karya-karya Cak Nur berbentuk e-book telah dipublikasikan lewat situs nurcholishmadjid.org. NCMS juga sedang melakukan dokumentasi terhadap rekaman audio dari ceramah Cak Nur. Namun rekaman ini disajikan dalam format baru dalam bentuk audio visual yang lebih kekinian dan disebarkan melalui media sosial.

"Tujuan kita adalah terus merawat dan menyebarkan pemikiran Cak Nur yang masih relevan dengan situasi mutakhir, termasuk mengkritisinya. Namun kami tidak mau mengkultuskan karena berkebalikan dengan semangat Cak Nur," ujarnya. (G-2)

BACA JUGA: