JAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Pos Indonesia (Persero) menjamin 10.958 rumah tangga sasaran penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di 34 Distrik Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua tetap akan menerima pengucuran dana. Sebelumnya warga was-was akan tertunda menerima dana program pemerintah pusat atas kompensasi kenaikan harga BBM tersebut, menyusul jatuhnya pesawat Trigana Air yang mengangkut Rp 6,5 miliar dana PSKS.   

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Poernomo mengatakan akan segera menyalurkan dana tersebut. Penyaluran dana tersebut menyusul cairnya klaim asuransi PT Pos atas dana tersebut dari  Asuransi Bumida.

"Penyaluran akan kami jadwalkan ulang dalam waktu dekat ini. Tapi waktunya kapan, nanti kita beritahu," ujar Poernomo kepada wartawan di Gedung PT Pos Indonesia, Rabu (26/8).

Poernomo mengatakan, pengiriman uang itu akan dilakukan kerja sama dengan Pemda Oksibil. Namun menurutnya karena masih suasana duka di Jayapura, waktu pengiriman masih harus dibicarakan kembali. "Kita sudah kembali kerja sama dengan Pemda Oksibil. Uang akan segera kami salurkan," ujar Poernomo.

Ia juga menjelaskan mengapa dana miliaran itu harus dibawa tunai dengan karung hal itu karena di daerah Bintang tidak ada akses perbankan. Jika di daerah tersebut ada akses perbankan dipastikan PT Pos Indonesia tidak akan membawa dana PSKS itu secara tunai. Diakuinya daerah Bintang daerah terpencil, sehingga pihaknya tetap menggunakan tunai.

"Kami menyerahkannya juga secara tunai. Kalau di daerah Jawa dan lain yang ada akses perbankan dulu. Baru disalurkan secara tunai," tuturnya.

Pihaknya juga mengakui dalam membawa uang sebesar Rp6,5 miliar melalui pesawat Trigana Air jenis ATR 42 itu tidak menggunakan satuan pengamanan atau polisi. Alasan tidak melibatkan satuan pengaman agar tidak mencolok publik tengah membawa uang dalam jumlah besar.

Dia mengaku tanpa pengamanan selama ini tidak ada masalah, karena perjalanan melalui jalur udara. Namun jika penyaluran PSKS melalui jalur darat, maka PT Pos menggunakan jasa polisi untuk pengamanan.

Poernomo menuturkan uang yang ditemukan di lokasi kecelakaan pesawat sebanyak Rp500 juta masih utuh dan sebanyak Rp200 juta rusak. Uang tersebut telah diserahkan oleh Basarnas ke Kepala Kantor Pos Papua disaksikan Kapolda Papua.

Menurutnya kasus yang menimpa perjalanan uang tersebut telah antisipasi dengan cara diasuransikan. Sehingga adanya kasus tersebut pihaknya tidak kehilangan uang. Saat ini uang yang utuh tersebut akan diserahkan kepada pihak asuransi yaitu PT Asuransi Bumida. Sementara uang rusak akan digantikan oleh Bank Indonesia, selanjutnya akan diserahkan kembali ke pihak PT Asuransi Bumida.

"Uang triliunan PT Pos semuanya telah diasuransikan. Kita bekerjasama dengan Bumida. Selama ini dalam penyaluran tidak ada hambatan, kami sudah berpengalaman dalam penyaluran dan selalu lancar," kata Poernomo.

KLAIM TELAH DIBAYARKAN - Direktur Utama PT Asuransi Bumida, Ibnu Nugroho mengatakan begitu mendengar musibah kecelakaan Trigana Air yang melibatkan PT Pos Indonesia (Persero), perusahaan langsung melakukan koordinasi untuk realisasi klaim. Dalam waktu tujuh hari, klaim asuransi dana PSKS sudah terealisasi. "Perusahaan sudah lama menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero), bahkan uang-uang yang sudah dititipkan selalu diasuransikan," katanya.

Dia mengungkapkan dana klaim yang dikeluarkan untuk membayar klaim itu mencapai Rp6,5 miliar. Dimana asuransi yang di-cover oleh perusahaan adalah personel accident dan cash in transit. Untuk personel accident, perusahaan meng-cover sebesar Rp20 juta per orang. Namun perusahaan tidak meng-cover kerangka pesawat Trigana Air akibat kecelakaan tersebut.

"Dana klaim wajib kami bayarkan. Pihak internal yang mengurus perealisasian dana klaim PSKS," kata Ibnu.

Sebagaimana diketahui, empat pegawai PT Pos Indonesia (Persero) Regional IX Jaya Pura pada tanggal 16 Agustus 2015 mendapat tugas untuk melakukan pembayaran dana PSKS di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Keempat pegawai tersebut adalah Yustinus Hurulaen, Mathius Nicolas Aragay, Agustinus Luanmase, Teguh Warisman Sane yang menumpang pesawat Trigana Air dari Jayapura menuju Oksibil.

Empat pegawai Pos Indonesia tersebut membawa dana PSKS sebesar Rp6,5 miliar yang diperuntukan 10.958 rumah tangga sasaran di 34 Distrik Kabupaten Pegunungan Bintang.

Namun pesawat Trigana Air yang ditumpanginya mengalami musibah kecelakaan. Dalam musibah tersebut, tidak ada penumpang selamat. Basarnas beserta tim penyelamat menemukan lokasi jatuhnya pesawat, para korban beserta uang yang sebagian besar dalam kondisi hangus terbakar ditemukan bersama puing pesawat. (dtc)

BACA JUGA: