JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Komisi X mengusulkan pendidikan literasi digital masuk dalam programkan kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Alasannya kemajuan teknologi internet membawa dampak adanya ancaman internet tidak sehat,  yang dikhawatirkan merusak generasi muda bangsa.

"Kita tahu, penyebaran kebencian, hoaks, hingga penggunaan internet untuk konsumsi daripada produksi, adalah salah satu yang sangat dikhawatirkan dari penggunaan internet bagi pemuda," ujar Anggota Komisi X DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, saat rapat kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (18/9). Menurutnya, kunci untuk menjawab tantangan pemuda dan internet ini adalah literasi digital.

Irine menyebut bahwa, literasi digital sudah dijadikan kurikulum formal di dunia pendidikan beberapa negara maju. Apalagi, banyak penelitian yang menyebutkan 50 persen waktu pemuda dihabiskan di depan gawai (gadget).

“Saya usulkan kegiatan Kemenpora, ada yang menyinggung mengenai literasi digital. Karena pandangan saya, hal ini sangat penting untuk kita bisa menggunakan internet secara sehat," ujarnya.  Hal ini akan membentengi pemuda agar tidak menggunakan internet hanya semata-mata untuk konsumsi. Tetapi juga bisa memproduksi konten positif.

Politisi asal dapil Maluku Utara menyebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dipaparkan Menpora disebutkan pemerintah ingin meningkatkan partisipasi pemuda di berbagai bidang, terutama di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama.

Menurutnya penetrasi internert di Indonesia sudah sangat tinggi, Hal ini merupakan kesempatan yang bagus, sekaligus membawa resiko yang sama besarnya pula. "Literasi digital ini sangat penting, karena masa depan bangsa ini di tentukan salah satunya bagaimana interaksi warganet dengan kemajuan teknologi. (rm)

BACA JUGA: