JAKARTA, GRESNEWS.COM - Gerai 7-Eleven (Sevel) sudah resmi ditutup. Namun kisah penutupan gerai tempat nongkrong anak muda ini ternyata masih terus berlanjut. Kini terungkap bahwa induk usaha 7-Eleven (Sevel), PT Modern Internasional Tbk (MDRN), meninggalkan utang di PT Bank Mandiri Tbk.

Utang tersebut saat ini berstatus macet setelah seluruh gerai Sevel tutup akhir Juni 2017. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, total kredit Bank Mandiri yang masih ada di MDRN saat ini berjumlah Rp 240 miliar. Dirinya tak ingat pasti tenggat jatuh tempo kredit tersebut.

"Kredit macetnya Rp 240 miliar, total kewajiban dia saat ini sekitar itu. Kita sudah duduk bersama, dan mereka juga tidak ada niat buruk. Ok sepakat jual ini, berapa lama," ungkap Rohan, Rabu (19/7).

Menurut Rohan, pihaknya saat ini tengah menunggu pelunasan kredit lewat penjualan aset yang dilakukan induk Sevel. "(Kredit) Sevel macet. Mungkin ada proses legal yang harus mereka lakukan. Mungkin pailit dulu, tapi mereka juga sudah menginfokan akan menjual aset," ujarnya.

Diungkapkannya, pihaknya tak khawatir proses penagihan kredit pada induk Sevel menemui batu terjal. Ini karena aset-aset eks gerai Sevel dianggap cukup berharga lantaran di lokasi-lokasi strategis dan berstatus milik sendiri.

"Penyelesaiannya Sevel jual aset. Karena Sevel sebagaimana kita tahu asal usulnya kebanyakan dahulu (gerai) Fuji Film, asetnya dimiliki sendiri dan letaknya bagus-bagus. Jadi kita enggak worry (khawatir) soal pengembalian asetnya, karena jual-jual beberapa biji (gerai) juga mungkin sudah menutupi," terang Rohan.

"Jual satu aset di Menteng atau Kebayoran itu saja bisa Rp50-60 miliar. Jadi untuk mencapai angka plafon (kredit), plus uang menunggu (bunga), rasanya enggak ada masalah. Menunggu dengan ada bunga berjalan saja," ujar Rohan. (dtc/mag)

BACA JUGA: