JAKARTA, GRESNEWS.COM - Gedung Putih seharusnya menjadi tempat paling aman dan tidak bisa ditembus oleh sembarang orang. Namun nyatanya tidak, kembali terjadi insiden penyusupan saat seorang pria berhasil melompat pagar Gedung Putih sebelum diserang anjing penjaga dan akhirnya ditangkap.

"Anjing yang melumpuhkannya," terang juru bicara Secret Service merujuk kepada pelaku penyusupan, seperti dilansir Reuters, Kamis (23/10).

Rekaman kamera keamanan menunjukan agen Secret Service mengepung penyusup tersebut di halaman Gedung Putih, sektor utara. Akibat insiden ini, akses ke Gedung Putih sempat ditutup selama 90 menit. Terlihat dalam video tersebut, penyusup sempat memukuli salah satu anjing penjaga yang menyerangnya.

Insiden ini terjadi pada Rabu (22/10), sekitar pukul 19.15 waktu setempat. Agen Secret Service berhasil mengamankan pelaku dalam waktu singkat. Namun penutupan akses Gedung Putih baru dicabut sekitar pukul 21.00 waktu setempat, setelah dipastikan situasi benar-benar aman.

"Pelaku segera ditahan di North Lawn Gedung Putih oleh tim Secret Service Divisi K-9 dan Uniformed Division Officers," tutur juru bicara Secret Service.

K-9 merujuk pada tim khusus yang menggunakan anjing penjaga yang dilatih. Juru bicara tersebut menambahkan, pelaku sempat dibawa ke rumah sakit setempat untuk menjalani pemeriksaan pasca diserang anjing penjaga.

Insiden penyusupan ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi di kompleks kediaman dan kantor Presiden AS. Bulan lalu, seorang penyusup bersenjatakan pisau berhasil memanjat pagar dan masuk hingga ke dalam gedung, sebelum akhirnya ditangkap.

Sebelumnya seorang pria melompat pagar pembatas Gedung Putih pada Kamis 11 September 2014. Kejadian ini berlangsung pada peringatan 13 tahun serangan World Trade Center (WTC) atau biasa disebut serangan 9/11. Tidak diketahui apa niatan pria yang identitasnya belum jelas tersebut. Saksi mengatakan, pria itu langsung ditangkap oleh dinas rahasia Secret Service yang berhamburan keluar menangkapnya. Demikian diberitakan AFP, Jumat (12/9).

Insiden-insiden tersebut semakin memicu pertanyaan soal keamanan di gedung yang seharusnya mendapat pengamanan paling ketat di AS, karena ditempati orang nomor satu negara tersebut.

Insiden ini juga terjadi pada hari yang sama dengan aksi penembakan di gedung parlemen Kanada, yang menewaskan seorang tentara Kanada dan pelaku penembakan.

BACA JUGA: