Jakarta - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin pernah menyebutkan bahwa peringkat korupsi partainya hanya di posisi kelima. Urutan teratas hingga keempat, masing-masing ditempati Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Demikian dikatakan oleh Nazaruddin, seperti disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (9/12).

"Nazaruddin pernah bercerita kepada saya terkait kiprah partai-partai di DPR RI. Nazar menyatakan, bahwa Partai Demokrat adalah peringkat ke lima terkorup," kata Ruhut, yang mengutip ucapan Nazar.

"Partai Golkar yang terkorup?" kejar wartawan.

"Saya amini," kata Ruhut.

"Peringkat kedua, partai apa? PDIP," tanya wartawan lagi.

"Saya amini," kata Ruhut.

"PKS?"

"Saya amini," ujar Ruhut.

"Terus partai apa lagi, PPP?" tanya wartawan penasaran.

"Saya amini. Barulah peringkat kelima adalah Partai Demokrat," ungkap Ruhut.

Ketika ditanya lebih jauh cerita Nazaruddin tentang siapa pelaku atau aktor utama di masing-masing partai, Ruhut tak mau menyebutkan.

"Gak enak lah, kau tahu sendirilah siapa saja orangnya," ujar Ruhut.

Ruhut menceritakan, pernyataan Nazaruddin dalam eksepsinya di Pengadilan Tipikor sangat disayangkan.

"Nazar itu selalu curhat pada saya. Apalah saya ini Bang, kok dikait-kaitkan dengan Banggar. Dia (Nazar) tak pernah dalam curhatnya menyebut nama-nama sebagaimana yang diungkapkan dalam eksepsinya," kata Ruhut.

BACA JUGA: