Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh institusi pemerintahan memangkas anggaran biaya rutin yang tidak penting. Pasalnya, belanja modal untuk pembangunan infrastruktur masih terlalu rendah.

"Anggaran untuk infrastruktur atau belanja modal masih terlalu rendah. Saya berharap dalam sisa APBN-P nanti, jangan digunakan untuk hal lain kecuali untuk belanja modal dan infrastruktur," tandas Presiden SBY, pada sidang kabinet paripurna, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/12).

SBY berharap, untuk tahun anggaran 2013-2014 mendatang alokasi anggaran untuk infrastruktur bisa lebih besar dan masuk akal. "Mari kita pangkas biaya rutin," tukas SBY.

Menurut SBY, dalam suatu kesempatan dialog dengan sejumlah gubernur perihal biaya pembangunan, para gubernur meminta agar anggaran untuk pembangunan infrastruktur dapat ditingkatkan. Presiden pun menyetujui hal ini, tapi belanja rutin dari institusi yang mereka pimpin juga harus bisa dikurangi.

"Saya setuju harus lebih banyak alokasi untuk pembangunan, tapi maukah saudara mengurangi biaya rutin yang sebenarnya bisa diefisienkan? Dan mereka jawab mau," beber SBY.

Apabila sudah ada kemauan dari masing-masing pihak seperti ini, lanjut SBY, tentulah bukan hal yang sulit. "Saya harap dijalankan betul. Saya akan melihat nanti dalam APBN-P berapa anggarannya," kata Kepala Negara.

Disamping itu, penyerapan belanja modal yang belum sesuai sasaran karena sejumlah alasan. Diantaranya adanya regulasi yang berbelit-belit sehingga mempersulit proses. Presiden meminta agar biang keladi yang mempersulit realisasi penyerapan anggaran bisa disingkirkan.

"Saya tahu ada alasan. Jika sudah tau biang keladi mari kita hilangkan, jangan terulang setiap tahun. Kalau itu betul, mari kita bikin betul regulasinya. Penyimpangan dan korupsi memang harus dicegah, tapi jangan sampai kita membuat aturan yang sulit dan berbelit karena bukan itu yang kita mau," tukas SBY, dikutip laman presidensby.info.

BACA JUGA: