PURWAKARTA, GRESNEWS.COM - Mengembangkan potensi pariwisata Purwakarta,  daerah ini gencar menggali potensi-potensi kekayaan lokal. Salah satunya pengembangan Seni Domyak atau Buncis, yang merupakan seni tradisional asli Purwakarta.   

Domyak adalah salah satu bentuk kesenian tradisional yang berkembang di Desa Pasir Angin Kecamatan Darangdan. Awalnya kesenian ini merupakan sebuah upacara ritual masyarakat setempat untuk memangil hujan. Pada masa itu masyarakat setempat memiliki kepercayaan untuk memohon turunnya hujan mereka menggelar acara kariaan.

Ritual Domyak ini dimulai dengan arak-arakan menuju sumber mata air. Agar ritual arak-arakan menuju sumber air tersebut berkesan mereka mengiringinya dengan berbagai tetabuhan alat-alat musik tradisional. Diantaranya angklung, dogdog, bedug, ketuk, kecrek dan lainnya.

Koordinator seni tradisional Domyak Yosi  mengatakan istilah lain tarian kariaan adalah igel taucang. Ritual adat pemanggilan turunnya hujan itu kini diwariskan oleh nenek moyang masyarakat setempat.  "Igel taucang ciri khas buhun atau yang diwariskan oleh nenek moyang pasir angin dulu digunakan untuk mapag hujan dalam artian mengundang hujan supaya turun," tuturnya.

Perkembangannya ritual kariaan atau igel taucang berupa arak-arakan itu,  tidak hanya dilakukan saat meminta turunnya hujan. Namun dilakukan juga saat perayaan lainnya seperti saat hajat bumi, hajat sunatan, panen bahkan pada hari-hari besar nasional.  

Saat ini kesenian Domyak yang hampir punah itu, terus direvitalisasi agar bisa menyesuaikan keadaan saat ini. Hal ini untuk tetap menjaganya kelestarianya. Sebagai salah satu kesenian tradisional Domyak menjadi khazanah warisan budaya leluhur kepada masyarakat setempat.

"Selama ini perhatian dari pemerintah daerah baik, ini juga program revitalisasi seni tradisional program badan pengelolaan taman budaya provinsi Jawab Barat," pungkasnya.

Sanggar seni Domyak di Perumahan Ciseureuh kemarin  mempertunjukkan tampilan seni Domyak. Sebanyak 35 personel seniman Domyak dikerahkan untuk mengikuti latihan kesenian tersebut. "Semua personel asli dari Desa Pasir Angin Kecamatan Darangdan yang masih melestarikan," ungkapnya.

BACA JUGA: