-
KPUD Karo: MK Tidak Berwenang Mengadili Permohonan Jusua-Saberina dan Iwan-Budianto
Rabu, 03/02/2021 20:55 WIBCagub Sumbar Mulyadi Persoalkan Penetapan Tersangka ke MK
Selasa, 26/01/2021 20:01 WIBDigitalisasi Sarana Transparansi KPU dan Tahapan Pilkada
Senin, 18/05/2020 16:13 WIBPilkada 2020 Ditunda, Saatnya Belajar Lebih Selektif Pilih Pemimpin
Sabtu, 11/04/2020 16:05 WIBPDIP Melaju Sendirian di Pilgub Jabar
Minggu, 07/01/2018 20:00 WIBPDIP akhirnya batal memberikan dukungannya kepada Ridwan Kamil. Di detik-detik terakhir, partai berlambang banteng moncong putih itu, akhirnya melaju sendirian dengan mengusung pasangan Tubagus Hasanuddin dan Irjen Polisi Anton Charliyan.
Amien Rais Jagokan Pasangan Syamsuar-Edy
Minggu, 07/01/2018 18:37 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Amien Rais berpesan agar pasangan Syamsuar-Edy Nasution bila terpilih Gubernur/Wagub Riau agar memikirkan semua komponen masyarakat. Bila memikirkan kelompok partai pengusungnya saja, Amien akan jewer Syamsuar.
Penegasan itu disampaikan Amien Rais dalam pidato politiknya di acara deklarasi Koalisi Riau Bersatu (Karib) Syamsuar-Brigjen Edy Nasution di Lapangan Bukit, Kecamatan Senapalen, Minggu (7/1) di Pekanbaru.
Amien menyebutkan, deklarasi ini merupakan koalisi PAN, NasDem dan PKS. Dukungan tiga partai ini membawa Syamsuar dan Brigjen Edy untuk ikut dalam pesta demokrasi Pilgub Riau Juni 2018 mendatang.
Amien Rais menyebutkan, dirinya dari Yogyarka sudah mengamati dari Sabang sampai Meurauke dan dirinya jatuh hati pada pasangan yang dijagokan PAN, PKS dan NasDem.
"Saya jatuh hati sama Pak Syamsuar dan Jenderal Edy Nasution. Ini kelihatannya diusung oleh PKS, PAN dan NasDem. Tapi saya yakin, begitu beliau berdua menjadi Gubernur dan Wagub yang dipilih adalah seluruh rakyat Riau," kata Amien.
Tidak mungkin karena diusung tiga partai, kata Amien lantas diistimewakan PKS, NasDem dan PAN.
"Kalau beliau sampai begitu, besok saya jewer ya. Karena beliau adalah bapaknya masyarakat Riau seluruhnya. Jadi saudaraku, partai lain tak usah ragu-ragu untuk mencoblos kedua beliau ini," kata Amien Rais yang disambut meriah para simpatisan yang hadir di acara tersebut.
Amien Rais yakin, Syamsuar-Edy bila menjadi pemimpin Riau bukan untuk kelompok dan golongannya.
"Saya kira ini pasangan paling bagus, dua kali jadi bupati jam terbangnya lebih dari cukup. Satu lagi jenderal TNI. Tahu nggak kalau TNI itu di atas semua golongan. Tidak mungkin Pak Edy jadi Wagub memihak salah satu partai. Dengan sumpah prajuritnya, Saptamarganya, memegang teguh doktrin TNI di atas semua golongan," kata Amien.
Menurut Amien, negeri ini runtuh dan tidak bisa tegak akibat sebagian besar sumber daya alam digotong ke luar negeri. Untuk bangsa sendiri cuma sisa-sisa yang tak ada artinya.
"Nah Riau ini kaya akan sumber daya alam, di tangan Gub dan Wagub yang soleh, bertanggung jawab, Insya Allah tidak akan lari kemana-mana (kekayaan alam)," kata Amien.
"Toke-toke, aseng-aseng datang ke sini, bila perlu ditendang oleh sepatunya Pak ini, Edy Nasution. Karenanya kita yakin, beliau ke depan akan mengayomi seluruh golongan, seluruh suku, seluruh kelompok di masyarakat seluruh Riau ini," tutup Amien. (dtc/mfb)Misteri Mundurnya Anas dari Pilkada Jatim
Jum'at, 05/01/2018 14:00 WIBKabar mengejutkan mewarnai arena Pilgub Jatim 2018. Calon Wakil Gubernur Jawa Timur dari Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Abdullah Azwar Anas yang telah diusung PDIP dan PKB dikabarkan mengundurkan diri.
Nasdem Pastikan Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Rabu, 03/01/2018 12:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai NasDem dipastikan mengusung Ridwan Kamil (Emil) sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Jabar 2018. Sekjen NasDem Johnny G Plate optimistis ´perahu´ Ridwan Kamil akan tetap berjalan dengan dukungan tiga koalisi: NasDem, PPP, dan PKB.
"Kang Emil pasti jalanlah. Perahunya pasti berlayar. Karena didukung tiga partai, (yakni) NasDem, PPP, PKB," kata Johnny di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
Terkait dengan wakil yang akan mendampingi Emil, Johnny menuturkan partainya menyerahkan pilihan tersebut pada Emil. NasDem juga membebaskan Emil terkait waktu deklarasi wakilnya.
"Yang pasti kami menyerahkan kepada Kang Emil (untuk memilih wakilnya), itu pasti. Kami menyerahkan hak menunjuk wakil kepada calon gubernur bernama Ridwan Kamil, yang mana yang dipilih. Kita juga serahkan kepada Kang Emil kapan hari baiknya (untuk deklarasi)," ujarnya.
Seperti diketahui, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda sempat bertemu dengan Ketua DPD Partai Demokrat Irfan Suryanagara membahas kemungkinan koalisi di Pilgub Jabar.
Menanggapi pertemuan itu, Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa menilai itu sebagai hal wajar. Pihaknya yakin PKB akan tetap bergabung bersama NasDem dan PPP untuk mengusung Ridwan Kamil.
"Sampai hari ini tidak ada masalah. Sekarang masih solid. Soal ajakan-ajakan partai lain kepada anggota koalisi itu, menurut saya hal biasa. Misalkan Demokrat ngajak PKB, Golkar ngajak PPP, itu menurut saya biasa. Tidak perlu dikhawatirkan," kata Saan saat dihubungi, Selasa (2/1).
Sementara itu, Emil sendiri menyerahkan sepenuhnya posisi calon wakil gubernur kepada forum yang berisi ketua partai koalisi, yakni Partai NasDem, PKB, PPP, dan Hanura. Menurut Emil, siapa saja boleh jadi wakilnya asalkan seizin forum. Peluang terbuka termasuk nama Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal, yang santer disebut akan mendampingi Emil di Pilgub Jabar 2018.
"Siapa pun yang berminat ingin jadi wakil, silakan saja. Tapi posisinya bukan minta izin ke saya, karena posisi wakil itu ada pada forum. Saya tidak bisa berspekulasi lagi," ujar Emil kepada wartawan, Selasa (2/1).
"Pertanyaan itu (soal Agung) tidak tepat kepada saya. Tepatnya kepada para ketua umum yang hari ini sedang membahas," imbuhnya.
Dia menegaskan tidak akan menolak keputusan koalisi soal calon wakil gubernur yang akan diduetkan. Emil mengatakan telah menyerahkan sepenuhnya kepada forum ketua partai koalisi. "Karena yang menentukan forum ketua umum, jadi diserahkan ke sana," ucapnya.
Pria berkacamata itu menyebut hingga saat ini masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, termasuk PDIP, yang salah satu calon eksternalnya adalah Agung. "Intinya, sampai hari-H tanggal 8 sampai 10 (masa pendaftaran ke KPU) bisa saja ada dinamika yang hadir," tutur Emil. (dtc/mag)Merancang Poros Tengah Pilkada Jawa Tengah
Senin, 01/01/2018 09:01 WIBMunculnya nama Sudirman Said sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah yang dideklarasikan partai Gerindra dan didukung kolega koalisinya, seperti PKS dan PAN. Hal itu membuat partai-partai lain harus berhitung dalam menentukan calon pesaing Sudirman Said.
Peluang Ridwan Kamil ke Pilgub Jabar 2018 Terbuka
Jum'at, 29/12/2017 10:00 WIBPeluang Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 terbuka. Meski sudah ditinggal Golkar, Ridwan Kamil kini mendapatkan dukungan baru dari Partai Hanura.
Dedi Rangkul Deddy untuk Jawa Barat
Kamis, 28/12/2017 09:00 WIBAlhasil Dedi pun kemudian merangkul Deddy, saat Partai Golkar dan Demokrat sepakat berkoalisi di Pilgub Jabar 2018.
Ridwan Kamil Hilang, Dedi Mulyadi Terbilang
Senin, 18/12/2017 07:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Langkah DPP Golkar mencabut rekomendasi dukungan calon gubernur Jawa Barat dari Ridwan Kamil, membuat tokoh usungan Golkar di Pilkada Jabar kini masih lowong. Hal ini rupanya dimanfaatkan oleh DPD I Golkar Jawa Barat untuk kembali mengapungkan nama Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai cagub.
Ketua Bappilu DPD I Golkar Jawa Barat Iswara mengatakan, meski usulan kepala daerah menjadi domain DPP, namun DPD Golkar Jawa Barat telah melakukan proses untuk mengusulkan calon gubernur kepada DPP Golkar. Menurutnya dalam proses tersebut seluruh pengurus di tingkat DPD kabupaten/kota Golkar se-Jawa Barat sepakat mendukung Dedi."Kalau kami, DPD kabupaten/kota saat itu sudah jelas dukungannya kepada Ketua DPD I," ujar Iswara di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/12).
Ia juga menjelaskan Ketua DPD I Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah tahu tentang pencabutan rekomendasi terhadap Ridwan Kamil. Iswara menyebut Dedi sedang berada di Jakarta untuk mengikuti Munaslub Golkar. "Pak Dedi sudah tahu adanya surat ini. Pak Dedi sudah ada di Jakarta untuk ikut munaslub," ucapnya.
DPD I Golkar Jawa Barat pun akan berkonsultasi dengan DPP terkait pengganti Ridwan Kamil. "Kami menerima surat pencabutan rekomendasi terhadap Ridwan Kamil. Hal selanjutnya kami akan rapatkan dan akan kembali berkonsultasi kepada DPP Partai Golkar setelah Munaslub," kata Iswara.
Ia berharap Golkar bisa membentuk koalisi besar untuk mendukung pasangan cagub-cawagub di Pilgub Jawa Barat. Golkar butuh 3 kursi lagi untuk dapat mengusung pasangan calon di Jawa Barat.
"Ini butuh proses ya. Karena pilkada di Jawa Barat ini sudah makin jelas ya. Gerindra sudah memutuskan Pak Sudrajat sebagai calon gubernur, Pak Ridwan Kamil sudah mendapat dukungan. Sepulang Munaslub kami akan membangun komunikasi secara intens dengan partai politik di Jawa Barat," ujarnya.
Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga Hartanto mencabut dukungan terhadap pasangan calon Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien yang sebelumnya disahkan oleh Setya Novanto. Pencabutan itu tertuang dalam surat DPP Golkar yang dikirim ke Ketua DPD Golkar Jabar. Surat dengan nomor R-552/Golkar/XII/2017 sudah ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham di bagian bawah surat. (dtc/mag)Prabowo Tunjuk Sudrajat Maju di Pilkada Jawa Barat
Minggu, 10/12/2017 08:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur di ajang pemilihan gubernur Jawa Barat 2018. Prabowo mengingatkan Sudrajat agar menjalankan amanah masyarakat.
"Pesan dari para pimpinan masyarakat adalah tidak boleh korupsi, tidak boleh ingkar pengabdian kepada rakyat. Saya kira kita sudah yakin. Beliau ingin mengabdi kepada rakyat," ujar Prabowo dalam jumpa pers di Hambalang, Bogor, Sabtu (9/12).
Atas pesan ini, Sudrajat dalam pernyataan berjanji akan menunaikan kewajibannya sesuai dengan aturan bila terpilih. Sudrajat juga masih ingat dengan pesan Prabowo saat di militer yakni ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Pada saat kita menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah kita maju, pada saat kita dilarang oleh Allah, kita mundur. Satu yang saya ingat, jadilah pemimpin yang bertakwa dari umat-umat yang bertakwa dan Insyallah saya akan menjadi pemimpin yang bertakwa," tutur Sudrajat.
"Insyaallah kita jauh dari korupsi, dan insyallah kita hantam semua yang mau menzalimi Jabar," tegas Sudrajat.
Terkait alasan penunjukan Sudrajat, Prabowo menyebut Sudrajat memiliki rekam jejak yang baik. "Beliau adalah putra Jabar asli. Orang tua Sumedang, Ibu Cianjur. Sekarang ada singkatan usa, urang Sunda asli," katanya.
Sudrajat menurut Prabowo juga alumni Akademi Militer terbaik. Karir Sudrajat di militer juga baik. "Pernah jadi jubir TNI di saat yang sulit, reformasi. Termasuk yang menggiring TNI keluar dari politik praktis," ujarnya.
"Alhamdulillah hari ini saya dapat dengan bangga dengan gembira mengusulkan dan mengajukan ke rakyat Jabar. Salah satu yang saya anggap terbaik dan mampu memimpin Jabar di saat-saat yang akan datang," tutur Prabowo.
Sebelum mengumumkan bakal cagub Jabar, Prabowo bertemu dengan pengurus partai, kepala daerah dari Gerindra dan ulama. Pertemuan dilakukan untuk mendengarkan masukan terkait Pilgub Jabar 2018.
"Kami minta nasihat dan pandangan karena peran cari para ulama sangat besar dan rakyat sangat mendengarkan pandangan para ulama, Gerindra pun selalu konsultasi dalam setiap pengambilan keputusan," katanya. (dtc/mag)Nasib Poros Jakarta Usai Khofifah Gandeng Emil
Selasa, 21/11/2017 17:00 WIBNasib Poros Jakarta terancam bubar setelah Partai Demokrat resmi mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Poros Jakarta ini terdiri dari koalisi PAN, Gerindra, dan PKS. Awalnya koalisi tiga partai itu akan mengusung Emil Dardak sebagai Calon Gubernur Jatim di Pilgub Jatim 2018.
Langkah Khofifah menggandeng Emil membuyarkan impian dari Poros Jakarta yang membawa spirit kemenangan Pilgub DKI Jakarta, Anies Bawesdan-Sandiaga Uno.
Pengurus PAN Jawa Timur Agus Maimun mengatakan partainya belum menentukan sikap, karena masih menunggu instruksi dari DPP PAN. "Saya akan konfirmasi ke Jakarta, bagaimana sikap PAN di Pilgub Jatim ini," kata Agus Maimun, Bendahara DPW PAN Jatim, Selasa (21/11).
Bahkan isunya PAN juga telah merapat ke Khofifah, setelah Bupati Trenggalek itu menemui Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
"Apakah ke Khofifah atau tetap membikin poros baru ke depannya, saya belum bisa berkomentar," tutur Ketua Fraksi PAN DPRD Jatim ini.
Seblumnya Partai Demokrat (PD) telah membuat keputusan final soal Pilgub Jatim 2018 dengan mengusung duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Keputusan itu tercermin dari foto penyerahan map yang diduga berisi surat rekomendasi kepada Khofifah dan Emil. Foto yang beredar memperlihatkan Ketua DPD PD Jatim Soekarwo bersama Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu di perpustakaan di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Foto itu memperlihatkan SBY, Soekarwo, Khofifah, dan Emil berpose bersama. Khofifah dan Emil memegang map berlambang bendera PD. Keempatnya tersenyum.
Sekretaris DPD PD Jatim Renvile Antonio mengatakan kalau DPP PD sudah memutuskan mengusung Khofifah-Emil, maka itu sesuai dengan rekomendasi DPD PD Jatim. Emil memang disepakati oleh DPC-DPC PD se-Jatim.
"Karena Mas Emil salah satu nama bakal calon wakil gubernur yang kita usulkan untuk mendampingi Ibu Khofifah," ujar Renvile.
Dikonfirmasi ke DPP PD, Ketua DPP Bidang Komunikasi PD Imelda Sari membenarkan ada pembahasan soal Pilkada 2018 di Cikeas hari ini. Namun dia tak menjawab gamblang soal foto SBY, Soekarwo, Khofifah, dan Emil.
"Ya benar hari ini ada Majelis Tinggi Partai bersidang di Cikeas untuk 17 pilgub," ujar Imelda.
Staf Ahli Khofifah, Ari Kusuma, juga membenarkan soal pertemuan dengan PD di Cikeas siang ini. Namun dia mengaku belum tahu soal foto tersebut.
"Saya belum cek itu foto kapan, tapi saya dengar memang ada rencana pertemuan tadi siang, yang lainnya saya belum dapat detailnya," ujar Ari.
PD bersama Hanura, NasDem, Golkar dan PPP berkoalisi mengusung Khofifah. Ada tarik menarik bakal cawagub untuk Khofifah di antara 5 parpol tersebut. NasDem menyorongkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Sementara PPP memberi sinyal dukungan untuk Emil. Ada juga Tim 17 yang berisi para kiai dan nyai yang masih menggodok bakal cawagub untuk Khofifah. (dtc/mfb)PKB Harap Pendamping Ridwan Kami Sudah Ditentukan Akhir November
Senin, 20/11/2017 09:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong agar proses pemilihan pendamping Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang bisa ditetapkan akhir November. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, masing-masing partai yang berkoalisi yaitu PKB, Golkar, PPP, dan Nasdem sudah sudah mengusulkan nama-nama calon yang bakal mendampingi Emil--panggilan akrab Ridwan Kamil.
"Masing-masing partai punya calon. Nanti akan ada pembicaraan yang diinisiasi RK untuk mencari titik temu soal pendamping RK nanti. Secepat mungkin kita akan berembuk," kata Ketua Umum PKB yang akrab disapa Cak Imin itu usai melaunching Gerakan Cirebon Mengaji di Masjid Raya At Taqwa Kota Cirebon yang digagas IKA PMII, Minggu (19/11).
Cak Imin mengatakan PKB telah mengusulkan tiga nama sebagai calon pendamping RK, yakni Anggota Komisi VII DPR RI Maman Imanulhaq, Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Anggota Komisi IV DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal. Nama-nama yang diajukan tersebut, lanjutnya, akan dikaji partai koalisi yang mengusung RK sebagai cagub.
Cak Imin mengklaim PKB memiliki suara yang kuat di wilayah Pantura. Sehingga pendamping RK dirasa tepat jika dipilih dari PKB. "RK sudah kuat di wilayah selatan. Kalau wakil dari Pantura itu sangat bagus. Dan PKB partai yang kuat di Pantura," katanya.
Sekedar diketahui, saat ini ketiga partai pengusung RK sedang berebut posisi calon wakil gubernur untuk mendampingi RK. Selain PKB, dua partai lainnya, yakni Golkar dan PPP mengusulkan kadernya. Golkar saat ini mengusulkan Anggota Komisi V DPR RI Daniel Muttaqien. Sedangkan PPP mengusulkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Sebelumnya, PKB berharap tak ada aksi sepihak dari partai koalisi dalam menentukan pendamping Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda sangat mengapresiasi partai koalisi pendukung Ridwan Kamil mengusulkan nama kader terbaiknya. Tapi tentu, kata dia, penentuan nama pendamping Wali Kota Bandung di Pilgub Jabar harus melalui kesepakatan koalisi. "Saya berharap tidak ada aksi sepihak," kata Huda, Jumat (17/11).
Sejauh ini, dia mengakui belum ada pertemuan secara formal dengan partai peserta koalisi untuk membahas masalah ini. Dia memperkirakan pertemuan baru akan dilakukan pada Desember mendatang. "Sejauh ini baru komunikasi secara informal. Semoga pertengahan Desember sudah ada pematangan politik di masing-masing partai (menyikapi nama pendamping Ridwan Kamil)," ujarnya.
Menurut Huda, penentuan sosok pendamping Ridwan Kamil di Pilgub Jabar harus segera disikapi. Sebab pendaftaran pasangan calon ke KPU itu akan dilakukan pada 10 Januari 2018 mendatang. "Tentu pertengahan Desember (sudah ada pematangan). Karena paling lambat kita mendaftarkan pasangan calon ke KPU itu tanggal 10 Januari," tutur Huda. (dtc/mag)