Heru menjelaskan, pihak Bea dan Cukai sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya produk impor ilegal ke Indonesia. 

Ia menambahkan, dalam menuju kedaulatan pangan pemerintah tidak hanya dapat berpatokan pada jumlah produksi yang dihasilkan dari para petani. Terlebih bahaya lagi jika produksi petani tersebut hanya dijadikan sebagai komoditas ekspor.

Tejo menegaskan, tujuan utama tercapainya kedaulatan pangan yang selama ini didengungkan justru adalah perlindungan bagi para produsen pangan skala kecil ditengah situasi perlambatan ekonomi, keterbukaan ekonomi dan dampak perubahan iklim.

Kebijakan terbaru adalah membebaskan impor mesin, barang dan bahan untuk pembangunan atau pengembangan industri dalam rangka penanaman modal.

Mengantisipasi ancaman fluktuasi harga bahan kebutuhan pokok menghadapi hari raya lebaran. Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, 15 Juni kemarin.

Presiden Jokowi pun telah memerintahkan seluruh jajaran pemerintah pusat maupun daerah menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga.

Pemerintah didesak segera membentuk Badan Pangan Nasional untuk menata persoalan pangan di Indonesia. Presiden Joko Widodo juga didesak mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan izin impor daging beku sebanyak 1.000 ton kepada Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memenuhi permintaan konsumen selama bulan puasa dan lebaran 2015. M

Sejumlah warga antre ketika membeli paket sembako murah di kompleks Badan Ketahanan Pangan Jateng, Ungaran, Kabupaten Semarang

Sejumlah polisi menunjukkan barang bukti berupa daging babi atau celeng sitaan di Mapolresta Malang, Jawa Timur.

Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan operasi pasar secara nasional dengan komoditas 300 ribu ton beras, 25 ribu ton gula pasir dan bawang merah sebanyak 100 ton per hari. 

Dalam razia yang dimaksudkan untuk mengantisipasi penjualan daging ilegal dan berbahaya menjelang puasa itu masih ditemukan pedagang yang menggunakan formalin untuk mengawetkan daging serta daging yang tercemar bakteri ecoli penyebab disentri akibat tempat yang tidak higienis.

Dari 28 jenis terasi yang diuji ditemukan 3 jenis terasi yang positif mengandung Rodamin B yang dijual di pasar tersebut.

Beda persepsi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menyatakan cadangan pangan kurang dan Kementerian Pertanian (Kementan) yang merasa cukup disebabkan perbedaan ukuran. Padahal kedua kementerian ini diharapkan dapat menyamakan pandangan, lantaran produksi pangan saat ini semakin merosot.

Setiap momen hari besar keagamaan selalu diiringi dengan dengan kekisruhan harga bahan pokok, yang akan melonjak naik. Hal ini diduga akibat sistem tata kelola perdagangan dan produksi yang tidak sempurna.