-
Mau Dapat Pembebasan Bersyarat? Beginilah Caranya
Selasa, 27/02/2018 07:30 WIBMasih bingung tentang aturan pembebasan bersyarat di Indonesia? Simak video ini. Penjelasan ringkas dan padat tentang pembebasan bersyarat bagi narapidana.
Pemerintah Rencanakan Bangun Lapas Terbesar di Ciangir
Kamis, 17/08/2017 18:23 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kondisi Lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan) di DKI Jakarta dinilai telah mengalami over kapasitas. Kelebihan kapasitasnya bahkan diperkirakan telah mencapai 280 persen. Hal ini membutuhkan solusi dan penanganan.
"Lapas di Jakarta itu sudah over kapasitas. Daya tampungnya melebihi 280 persen. Itu sudah luar biasa," ucap Djarot kepada wartawan di Lapas Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/8).
Untuk itu Kementerian Hukum dan HAM bersama Gubernur DKI tengah menyusun rencana pembangunan Lapas baru untuk mengatasi over kapasitas lapas. Mereka merencanakan membangun lapas baru di daerah Ciangir Tangerang, Banten.
Di lokasi itu pemerintah telah menetapkan lahan seluas 100 hektar yang direncanakan akan dibangun lapas baru. Di Lapas ini rencananya akan menggunakan sistem open came dan medium security.
"Kami akan sepakati nanti akan koordinasi dengan Kabupaten Tangerang bikin open camp di sana karena lapas di sini sudah over terutama Salemba," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat usai pertemuan dengan Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditpas Kum-HAM), Sri Puguh Budi Utami, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
Kedua pihak menyepakati pembangunan lapas di Tangerang karena lapas di di Jakarta, terutama lapas Cipinang dan Salemba tidak lagi mampu menampung warga binaan. Selain karena kapasitas sesak, warga binaan juga tidak akan bisa produktif jika terus bertahan dalam kondisi over capasity.
"Kalau ditempatkan di sana dia tidak produktif dan seperti ini tidak baik. Salemba itu sudah nggak tepat karena di tengah-tengah kota. Tadi disampaikan juga Salemba bisa dialihfungsikan," tegas Djarot.
Dari luasan lahan 100 hektare, direncanakan 30 hektare akan difungsikan untuk membangun lapas, sedangkan sisa lahan seluas 70 hektare akan dibangun Villa Werdha, lahan pertanian, peternakan dan lainnya.
"Supaya dia produktif sehingga ada lahan pertanian di sana sehingga dia bisa produktif untuk menggarap lahan di situ. Kalau di Salemba tidak produktif dan seperti ini tidak baik," tambah Djarot.
Menurut Djarot lahan di Ciangir cukup besar yang bisa dibangun panti werdha. Lahan itu kata dia harus segera dibangun, jika lama tak dibangun akan menjadi susut.
Lapas Ciangir ini juga diprioritaskan untuk pemindahan warga binaan dari Lapas Salemba. Sebab kondisi Lapas Salemba Dari kapasitas 2.000 orang, kini ditempati sekitar 5.000 orang. Sementara Lapas Cipinang yang kapasitasnya hanya 3000 orang saat ini telah menampung 9.000 orang.
Data Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM),saat ini dari sembilan lapas di Jakarta menampung 16.624 narapidana dan tahanan. Padahal idealnya, lapas-lapas tersebut hanya dihuni 5.851 orang.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM DKI Jakarta, Arpan menyebut saat ini DKI Jakarta mengalami over capacity hampir 300 persen.
Arpan pun menyambut baik rencana pemerintah membangun lapas seluas 35 hektar. Di sana, bisa dibangun berbagai macam fasilitas serta beberapa lapas.
"Kalau 35 hektar itu bisa kita bentuk berbagai macam bangunan. Termasuk sarana pembinaan, open camp, security. 35 hektar itu kita bisa bangun berapa lapas nanti. Pembangunan itu pasti bertahap," ujar Arpan.
Harapannya dengan pembangunan Lapas Ciangir tidak ada lagi lapas di Jakarta yang kelebihan kapasitas. Meski belum pasti, Arpan memprediksi Lapas Ciangir akan menampung 15.000 narapidana dan tahanan. (dtc/rm)Napi Dipindah, Lapas Pekanbaru Kembali Rusuh
Minggu, 16/07/2017 18:10 WIB
JAKARTA., GRESNEWS.COM - Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Pekanbaru kembali rusuh. Kerusuhan dipicu akibat rencana pemindahan sejumlah napi ke luar kota Pekanbaru. Kerucuhan meletus setelah sebagian napi yang menolak melakukan provokasi terhadap napi yang lain, Minggu (16/7).
"Tadi malam ada upaya provokasi dari para napi di dalam. Adanya penolakan upaya pemindahan. Sehingga kita membantu mengamankan di lokasi," kata Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi kepada wartawan.
Menurut Edy, keributan terjadi saat proses pemisahan napi. Sebagian napi di dalam Rutan memprovokasi penolakan perpindahan tersebut.
Provokasi itu juga ditunjukan dengan melakukan pelemparan ke arah aparat keamanan yang masuk ke dalam rutan. "Upaya penolakan ini menimbulkan keributan di dalam Rutan. Sehingga petugas dari Sat Brimob Polda Riau tadi malam memberikan tembakan peringatan serta gas air mata," kata Edy.
Menurut Kakanwil Kemenkum HAM Riau, Dewa Putu Gede kerusuan terjadi karena mereka merasa tidak terima saat akan dipindah.
"Awalnya ada 21 orang napi narkoba yang hasil rapat kita harus dipindahkan," kata Kakanwil, Minggu (16/7).
Made menyebut, kemarahan para napi saat proses pemindahan, kemungkinan besar dikira karena akan ada razia pihak kepolisian. Sehingga para napi merasa terusik dengan kehadiran aparat kepolisian.
"Jadi kehadiaran polisi dikira mereka akan ada penggeledahan besar-besaran. Sehingga perlu polisi didorong keluar supaya tidak mengganggu kenyamanan mereka di dalam. Kira-kira begitu,"kata Dewa
Padahal, menurutnya, aparat keamanan hanya membantu proses pemindahan. Ya mungkin mereka terusik, merasa terganggu, sehingga terjadi penolakan," katanya.
Dari semula rencana 21 orang napi yang dipindahkan akhirnya akhirnya Kanwil memindahkan 58 orang. "Ini setelah terjadi keributan dalam proses pemindahan," ujarnya.
Mananggapi pelaksanaan pemindahan yang dilakukan pada alam hari. Dewa beralasan pemindahan pada malam karena biasanya mental para napi sudah down.
"Cuman ini berbeda dari yang lain-lain. Saya kan sudah pengalaman jadi kepala Lapas dan biasanya kami lakukan pada malam hari. Kan biasanya mentalnya sudah down. Tapi ini lain, malah melakukan perlawanan," tutur Dewa.
Adanya perlawanan itu polisi sempat melakukan razia. Dari razia itu polisi menyita berbagai barang bukti berupa senjata tajam.
Senjata tajam yang disita berupa parang, gunting rumput, potongan besi, gagang sapu yang diruncingkan dan termasuk HP. (dtc/rm)Pegawai Kemenkumham Ditambah, Integritas Lapas Dituntut Meningkat
Kamis, 13/07/2017 12:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menyetujui penambahan pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Penambahan pegawai sebanyak 17.526 orang, diharapkan turut meningkatkan integritas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Dari 17 ribu lebih penambahan pegawai itu, 14 ribu pegawai dialokasikan untuk lapas. Itu artinya bahwa Lapas mendapatkan suntikan personel. Harapan kita, penambahan SDM ini berkorelasi dengan upaya meningkatkan integritas di lingkungan lapas," kata anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil di sela-sela rapat kerja dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7).
Dengan peningkatan integritas Nasirberharap, kabar negatif terkait lapas yang selama ini terdengar, dapat berkurang. Kemudian, penataan dan manajemen di lapas akan lebih baik. Namun Nasir mengingatkan, Kemenkumham dapat benar-benar menyeleksi calon pegawai yang akan ditugaskan di lapas.
"Kemenkumham harus menyeleksi orang-orang yang punya integritas, bukan malah menambah buruknya situasi dan kondisi yang ada di lapas. Ini menjadi tantangan Kemenkumham, untuk menyeleksi dengan baik, sehingga tidak asal menerima personel," pesan Nasir.
Politisi F-PKS itu meminta Kemenkumham mengindari calon pegawai yang tidak mempunyai kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi menjadi petugas di lapas. Ia juga meminta dengan tegas, agar penerimaan pegawai ini benar-benar bersih, tidak ada titipan atau nepotisme yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Nasir juga mengkritisi terkait overkapasitas lapas yang selama ini terjadi. Ia meminta, Kemenkumham bekerja sama dengan Kepolisian terkait penanganan hukum kepada tersangka narkoba. Penanganan harus benar-benar objektif. Pasalnya, saat ini 70-80 persen penghuni lapas adalah kasus permasalahan narkoba.
"Kami berharap pihak terkait tidak asal main tangkap, dan memasukkan ke dalam lapas. Itu tidak akan bisa mengurangi over kapasitas. Kalau kita bicara terus menerus over kapasitas, tapi kita tidak menginterupsi cara penegak hukum menangani kejahatan narkoba, itu seperti kita menegakkan benang basah," kata politisi asal dapil Aceh itu.Sementara itu dalam kesempatan terpisah, anggota Komisi III DPR Adies Kadir mengimbau kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk meningkatkan pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Sehingga, tak ada warga binaan yang bisa kabur. Hal ini terkait kaburnya empat orang narapidana Warga Negara Asing (WNA) Lapas Kerobokan, Badung, Bali, beberapa waktu lalu.
"Petugas yang berjaga atau sipir-sipir itu juga harus ditingkatkan, termasuk perlunya penambahan prasarana dan sarana. Apakah itu prasarana senjata keamanan, apakah itu alat detektor, dan lain-lainnya," kata Adies.Politisi F-PG itu melihat, jumlah sipir sudah tidak sebanding dengan jumlah warga binaan. Bahkan, sebagian besar lapas pun sudah mengalami over kapasitas. Ia menerima informasi bahwa Lapas Kerobokan ini hanya dapat menampung 300-an napi, namun sekarang sudah mencapai 1.300-an napi.
"Ini memang sudah tidak sesuai lagi dengan kapasitas yang ada. Sudah over kapasitas, apalagi Lapas Kerobokan ini berada di tengah-tengah kota. Hal-hal seperti ini nanti akan kita carikan solusinya seperti apa Lapas Kerobokan ini ke depannya," tegas Adies.
Terkait kaburnya empat napi WNA itu, Adies menilai disebabkan oleh kondisi lapas yang sudah tidak layak. Napi itu kabur diduga dengan menggali lubang dengan panjang 15 meter menuju ke luar lapas.
"Yang aneh, tanah hasil galian itu tidak kelihatan dan tidak ditemukan. Jadi ini yang coba kami dalami, apakah ini murni memang trik orang dalam atau ada kelalaian pengawas di Lapas Kerobokan ini. Kami akan mendalami hal itu," kata politisi asal dapil Jawa Timur itu.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenkum dan HAM, Bali, Andi Nurka membenarkan, Lapas Kerobokan sudah over kapasitas. Saat ini, Lapas Kerobokan menampung lebih dari 1.300-an warga binaan, padahal seharusnya hanya menampung 380-an warga binaan dan WNA sebanyak 64 napi.
"Memang satu-satunya langkah, apakah kita pindahkan para napi yang ada di Lapas Kerobokan ini ke daerah yang Lapasnya masih kosong, atau Lapas Kerobokan ini kita buat tingkat agar lebih kondusif dan lebih representatif. Tetapi Lapas di Indonesia memang rata-rata sudah over kapasitas semua, jadi ini persoalan nasional," jelasnya.
Sementara itu Kepala Lapas Kerobokan Toni Nainggolan mengatakan, pihaknya sudah memaksimalkan pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan. Namun tak dipungkiri, kelalaian bisa saja dialami. Untuk kelalaian pengawas lapas, ia memastikan akan ada sanksi yang dijatuhkan. "Yang jelas kami sudah maksimal. Kami fokus untuk memperkuat teralis, tembok, plafon dan pintu-pintu, tapi ternyata yang diambil justru dari bawah tanah," sesalnya. (mag)Kasus Pelarian Napi, Buah Kelebihan Beban Lapas
Rabu, 21/06/2017 12:00 WIBBagi ICJR, kata Supriyadi, problem melarikan diri dari Rutan dan Lapas di Indonesia tidak terlepas dari masalah laten kelebihan beban penghuni di Rutan dan Lapas di Indonesia.
Penjara Mewah dan Kisah Amburadulnya Lembaga Pemasyarakatan
Jum'at, 16/06/2017 15:00 WIBKalangan DPR mengecam masih terjadinya pemberian fasilitas mewah sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Tembok Lapas Jambi Jebol Diterjang Banjir 76 Napi Kabur
Rabu, 14/06/2017 09:30 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jambi melarikan diri bersamaan dengan jebolnya tembok penjara akibat banjir. Dilaporkan setidaknya ada 76 narapidana kabur dengan memanfaatkan situasi tersebut.
Diketahui hujan deras yang mengguyur Kota Jambi menyebabkan banjir di sejumlah titik. Luapan air yang meningkat bahkan menjebol dinding Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jambi, telah dimanfaatkan sejumlah narapida untuk melarikan diri. Petugas saat ini masih melakukan pengejaran terhadap napi yang kabur.
"Benar kejadiannya pagi tadi, jadi kondisinya di Jambi itu hujan deras, dinding blok lapas bersebelahan dengan sungai yang meluap hingga akhirnya membuat dinding lapas jebol dan banjir," ujar Kasubag Publikasi Ditjen PAS, Syarpani saat dikonfirmasi, Rabu (14/6).
Syarpani menduga, karena tembok lapas dalam kondisi jebol hal itu dijadikan kesempatan bagi sejumlah narapidana untuk kabur. Informasi yang diperoleh pihaknya hujan deras pada Rabu pagi itu ketinggian airnya sempat mencapai sebatas leher orang dewasa.
"Data sementara, sebanyak 76 napi kabur sesaat dinding lapas yang jebol karena banjir," ujarnya.
Namun dari jumlah itu 13 orang berhasil tertangkap kembali, 1 orang menyerahkan diri. "Jadi sampai pagi ini diperkirakan 52 napi masih belum tertangkap," jelasnya.(dtc/rm)Lapas Overkapasitas, Rehabilitasi Digagas
Senin, 08/05/2017 21:00 WIBSementara itu, anggota Komisi III DPR Abdul Kadir Karding mengusulkan dilakukannya proses rehabilitasi pada setiap Lapas di Indonesia untuk mengurangi masalah overkapasitas.
Penuntasan Masalah Overkapasitas Penjara Mendesak
Sabtu, 06/05/2017 13:17 WIBKaburnya sekitar 200 orang penghuni Rumah Tahanan (rutan) Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, menunjukkan kasus kelebihan kapasitas penjara dan rumah tahanan semakin mendesak untuk diselesaikan.
Rusuh Lapas Jambi Kemenkum HAM Turunkan Tim Investigasi
Jum'at, 03/03/2017 14:03 WIB
Kasus kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Lapas Klas IIA Jambi ditindak lanjuti Kementerian Hukum dan HAM dengan membentuk tim investigasi. Tim akan menyelidiki penyebab kerusuhan disertai pembakaran bangunan di Lapas tersebut.
"Kita akan cari tahu siapa provokator dari semua ini, dan kita juga masih mengumpulkan berbagai data-data yang ada," ujar Dirjen Lapas Kemenkum HAM I Wayan Kusmiantha Dusak, di Jambi, Jumat (3/3).
Pihaknya menyatakan akan menindak tegas siapa pun bersalah. Jika memang ada kesalahan prosedur, maka ia juga tak segan akan menggeser dan mengevaluasi pegawainya. "Kalau memang kalapasnya tidak mampu, ya kita geser., " ujarnya.
Terhadap bangunan yang rusak dan dibakar yakni aula dan kantin KemenkumHAM berjanji akan segera memperbaikinya. (rm/dtc)Lapas Sukamiskin Vs Napi Miskin
Kamis, 09/02/2017 11:00 WIBKondisi standar layanan yang buruk bagi narapidana akan melanggar hak-hak dasar narapidana. Masalahnya, khusus di Lapas Suka Miskin, kondisi tersebut hanya dapat diakses bagi penghuni lapas yang mampu atau kaya.
Sukamiskin, Penjara yang "Ramah" Bagi Napi Super Kaya
Rabu, 08/02/2017 19:00 WIBHal ini pernah disaksikan sendiri oleh salah seorang pengunjung bernama Chandra (nama disamarkan) yang pernah mengunjungi kerabatnya di Sukamiskin beberapa waktu lalu. Dia menceritakan bagaimana "nyaman" dan "ramah"nya Lapas Sukamiskin terhadap para narapidana super kaya itu.
Lapas Banjarbaru Rusuh 36 Napi Kabur
Selasa, 27/12/2016 06:31 WIBLembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III-B Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan terjadi kerusuhan. Sebanyak 36 narapidana sempat melarikan diri. Namun 31 diantaranya akhirnya berhasil diamankan kembali, sementara 5 napi masih dalam pencarian petugas.
Pelarian para napi itu berawal dari keributan yang terjadi di sel napi narkoba, sekitar pukul 00.20 Wib, Senin (26/12). Keributan itu mengakibatkan sejumlah napi dari 296 keseluruhan jumlah napi kabur.
Namun petugas setempat yang dibantu Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan sigap mengejar para napi, hingga 31 napi berhasil diamankan kembali. Sementara sisanya masih DPO (Daftar pencarian orang). "Lima orang mash DPO" ujar Kapolda Kalsel Brigjen Erwin Triwanto, kepada wartawan. (rm/dtc)Persoalan Laten Over-Capacity Lembaga Pemasyarakatan
Jum'at, 23/12/2016 21:00 WIBPersoalan Kelebihan jumlah (overcrowded) warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) menjadi masalah serius yang dihadapi pemerintah.
Menunggu Realisasi Pembangunan "Alcatraz" untuk Koruptor
Sabtu, 15/10/2016 09:00 WIBRencana membangun penjara semodel "Alcatraz" untuk koruptor ini, menurut Laoly merupakan hasil dari rapat terbatas antara Kemenkumham bersama Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) serta berbagai instansi lain.