Rhoma Irama (tribunews.com

Setelah membaca dan mendengar berita yang disampaikan media cetak dan elektronik mengenai ceramah Bapak Haji Rhoma Irama di Mesjid yang diduga bermuatan SARA dimana ia menyinggung perihal pemilihan kepala daerah Jakarta, saya berpendapat  masalah ini biarlah panitia pengawasan pemilu DKI Jakarta yang menyelesaikannya dan tidak perlu dari pihak bapak Jokowi-Ahok membuat laporan pengaduan.
 
Saya duga Bapak Rhoma Irama telah khilaf dalam memberikan ceramah keagamaan karena saya yakin 100 % bahwa tidak ada dalam kitab suci agama manapun di dunia yang membolehkan orang untuk menjelek-jelekan pihak lain dan saya yakin 100 % semua ajaran agama mengajarkan  umatnya mengenai cinta kasih dan kebajikan.
 
Dan siapapun yang memberikan pencerahan agama dengan menjelek-jelekan pihak lain belum pantas didengar ceramah ataupun kotbahnya karena yang memberikan pencerahan ini ilmunya belum sampai pada inti ajaran agama yang dianutnya.
 
Khutbah yang disampaikan para pimpinan ataupun tokoh agama di tempat ibadah agama dengan menjelekkan pihak yang lain menunjukan bahwa para pimpinan atau tokoh agama ini belum layak disebut pimpinan ataupun tokoh agama karena ilmu agamanya masih cetek dan seluruh khutbahnya tidak perlu umat dengarkan.
 
Harapan saya terakhir, para politikus tidak menggunakan isu agama dalam politik praktis untuk kepentingannya. Terima kasih.
 
Hormat Saya
 
 
Khoe Seng Seng








BACA JUGA:
.