Khoe Seng Seng (Yudi/Primair)

Berita yang dimuat (disampaikan) di media massa beberapa bulan terakhir ini tak ada berita baik untuk masyarakat di negeri tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hampir semua berita yang disampaikan adalah berita-berita menyedihkan. Mulai dari berita dugaan korupsi, dugaan manipulasi anggaran, putusan pengadilan yang dirasa tidak adil dan lain-lain. Tidak satupun berita yang tersiar menyenangkan. Hampir semuanya berita duka.

Berita dugaan mafia pajak dan mafia hukum Gayus Tambunan, berita dugaan kasus korupsi di Wisma Atlet yang diduga menyangkut para petinggi dari partai berkuasa, berita dugaan kejahatan di badan anggaran DPR RI yang diduga melibatkan pimpinan DPR RI dan Kementrian Keuangan, berita putusan pengadilan tipikor terhadap seorang peniup peluit yang dijatuhkan hukuman yang berbeda hanya satu bulan dengan rekan-rekannya yang lain (sesama rekan yang menerima cek pelawat), berita seorang ibu yang membuka kasus dugaan contek masal, berita dihukum pancungnya TKW di Arab Saudi.

Lalu berita putusan kasasi Prita Mulyasari yang dinyatakan bersalah oleh MA yang dirasa mencederai rasa keadilan, berita mengenai dugaan instruksi presiden yang tidak ditindaklanjuti para bawahannya, berita ditangkapnya seorang hakim oleh KPK, berita perdebatan hakim konstitusi mengenai dugaan surat palsu, berita mengenai tindak lanjut kasus Bank Century dan terakhir berita yang sedang dan masih berlanjut diberitakan mengenai panja mafia pemilu serta blackberry messenger (BBM) dan wawancara M. Nazaruddin dan lain-lain.

Berita-berita inilah yang menghiasi dan menjadi berita utama hampir seluruh media baik media cetak maupun media elektronik

Dengan pemberitaan yang semuanya berkonotasi negatif pada pemerintahan, lembaga-lembaga tinggi negara saat ini, apakah media yang menyampaikan berita-berita ini, bermaksud menyatakan ke masyarakat bahwa pemerintah telah gagal dalam mengelola negeri tercinta ini?

Apakah dengan pemberitaan-pemberitaan semacam ini, negara ini sudah boleh dikatakan adalah negara gagal?

Bagaimanakah kriteria sebuah negara gagal? Terima kasih.

 
Khoe Seng Seng

ITC Mangga Dua  lt. 2 blok B 42, Jakarta 14430. HP 08161480459








BACA JUGA:
.