Pada tanggal 1 Februari 2011, saya menservis HP Nokia E75 (imei 356855022188970) ke Nokia Care cabang Artha Gading. Keluhan saya waktu itu adalah lampu layar kedap-kedip/layar semut dan loading agak lambat. Pada saat itu saya dijanjikan HP akan selesai dalam waktu kurang lebih 2 minggu. Setelah kurang lebih 1 minggu di Nokia Care MAG (Mal Artha Gading), pihak Nokia mengkonfirmasi bahwa HP saya harus dibawa ke Nokia Care Pusat karena mereka tidak sanggup untuk mereparasi di kantor cabang.

Selang beberapa hari pihak Nokia Pusat menelpon saya dan mengatakan biaya untuk penggantian LCD adalah Rp 350.000,- (sudah termasuk jasa servis) dan saya menyanggupinya. Namun setelah sekian lama saya tunggu (kira-kira pada tanggal 2 Maret 2011) saya ke Nokia Care MAG dan ternyata mereka sudah tutup tanpa memberikan informasi terlebih dahulu kepada saya seluruh urusan servis HP dialihkan ke Nokia Care cabang Cempaka Mas.

Saat itu juga saya langsung kroscek ke Nokia Care Cempaka Mas dan ditangani oleh saudari Dwi. Jawaban mereka adalah HP saya masih di Pusat dan masih dalam proses perbaikan. Kurang lebih selama 2 minggu saya follow up terus dan jawabannya selalu sama.

Hingga pada tanggal 17 Maret 2011 saya mendapat kabar jika HP saya mati total! Bagaimana mungkin HP yang pada awal mulanya kedap-kedip kini menjadi mati total, dan pihak Nokia tidak mau bertanggung jawab akan permasalahan ini. Mereka selalu berdalih dengan alasan saya telah menyetujui persetujuan service yang menyatakan ada risiko mati total dan pihak Nokia tidak bertanggung jawab apabila terjadi hal tersebut. Setiap konsumen yang ingin datang servis HP ke Nokia Care diharuskan menyetujui persetujuan yang menurut saya sangat sepihak dan merugikan konsumen.

Setelah saya melakukan proses pengaduan ke Nokia Care Pusat, mereka akhirnya mau mencoba membawa HP saya kembali ke Pusat untuk diservis (tanggal 22 Maret 2011). Setelah 2 minggu berlalu, saya mendapat kabar kembali bahwa HP saya masih mati total dan tidak bisa diperbaiki lagi.

Menurut saya tanpa alasan dan kronologis yang jelas mereka telah lepas tangan dalam masalah ini. Sangat disayangkan perusahaan sebesar Nokia memiliki pelayanan service center yang buruk dan terkesan melindungi kesalahan dari karyawan mereka serta melimpahkan semuanya menjadi tanggung jawab konsumen. Apabila memang demikian memang sudah sepantasnya mereka sudah tidak menjadi "raja" dalam bisnis ini. Karena kita tidak hanya membeli produk, namun pelayanan yang baik dan bertanggung jawab akan menjadi prioritas kami sebagai konsumen di kemudian hari.

Demikian surat pembaca ini saya buat. Besar harapan saya surat pembaca ini dapat dimuat dan semoga bisa menjadi referensi atau pengalaman para pembaca.

Hendri
Jl. Mangga V no. 105 , Perumnas 1 Karawaci-Tangerang








BACA JUGA:
.