Maureen Angela (Dokumen Pribadi)

Nama saya Linda Kurniawati, seorang ibu rumah tangga biasa dan suami saya karyawan swasta
biasa, kami berdomisili di Tangerang. Setelah menikah hampir 6 tahun, akhirnya kami dikaruniai
seorang putri pada tanggal 5 Juli 2010 yang kami beri nama Maureen Angela.

Pada tanggal 15 Nopember 2010, putri kami panas dan muntah-muntah sehingga saya membawanya berobat ke Rumah Sakit Global Medika Tangerang – Awal Bros Group Hospitals. Putri saya diperiksa oleh dokter spesialis anak yang bernama dr. Robert Soetandio, dan diberikan obat anti muntah, obat penurun panas dan batuk pilek.

Tetapi setelah meminum obat yang diberikan oleh dr. Robert Soetandio, ternyata panas tubuh
putri saya semakin tinggi dan kejang-kejang. Sehingga keesokan harinya pada tanggal 16 Nopember 2010, saya kembali membawa putri saya ke RS Global Medika Tangerang. Oleh dr. Robert Soetandio, anak saya dibawa ke Ruang UGD dan dilakukan tindakan. Setelah selesai dari UGD, kemudian putri saya dipindahkan ke Ruang ICU.

Di Ruang ICU saya melihat tangan kanan putri saya dibalut perban sampai sebatas pergelangan
tangan. Pada dokter jaga saat itu yang bernama dr. Ida, saya menanyakan kenapa tangan anak saya
diperban dan saya meminta agar perban dibuka. Ternyata setelah perban dibuka, saya melihat
tangan putri saya bengkak berwarna merah keungu-unguan.

Dr. Ida menjelaskan kalau tangan anak saya akan kembali normal dalam waktu 7 hari ke depan. Dan juga dijelaskan oleh dr. Ida, kalau kondisi tangan anak saya akibat infus cairan bicnat yang
dilakukan di Ruang UGD. Saya sangat kaget, karena saya tidak pernah diberitahu sebelumnya kalau anak saya akan disuntik infus.

Yang membuat saya lebih kaget lagi, dari penjelasan dr. Ida, ternyata cairan infus bicnat sebelumnya belum pernah mereka lakukan terhadap bayi. Dan dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Global Medika yang bernama dr. Gwendi Aniko, Sp.Bp., juga memberitahu saya kalau tangan anak saya hancur karena infus cairan kimia yang sangat keras.  Ya Tuhan, kenapa dokter sangat tega menjadikan anak saya satu-satunya yang baru berumur 4 bulan sebagai kelinci percobaan?

Selama 7 hari di Ruang ICU, ternyata tangan anak saya tidak juga membaik malah semakin parah.
Seluruh tangan kanan melepuh, bernanah dan bengkak sekali, mulai dari ujung jari sampai
pergelangan tangan. Setelah saya perhatikan lagi, ujung jari telunjuk menghitam dan jari kelingking semakin mengecil dan menghitam.

Saya dan suami saya sangat bingung dan panik melihat keadaan putri kami, bagaimana dengan biaya pengobatan tangan, belum lagi biaya yang sangat besar selama berada di rumah sakit?

Saya dan suami berkali-kali mencoba menemui manajemen rumah sakit untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban, tetapi sangat sulit dan hanya ditemui oleh dokter-dokter yang merupakan karyawan di Rumah Sakit Global Medika Tangerang.

Setelah berulang-ulang kali meminta untuk bertemu, akhirnya sekitar tanggal 3 Desember 2010
saya dapat bertemu. Dan hasilnya ternyata sangat mengecewakan, karena manajemen hanya
memberitahu kalau tindakan mereka telah benar sesuai SOP dan hanya memberi penjelasan dengan alasan-alasan yang menggunakan istilah kedokteran yang sangat-sangat saya tidak mengerti sama sekali.

Selama berminggu-minggu, anak saya menderita karena tangannya masih melepuh, bernanah dan
rusak, akhirnya pada tanggal 20 Desember 2010 kuku jari telunjuk putri saya lepas. Pada tanggal
27 Desember 2010, jari kelingkingnya putus dengan sendirinya sebanyak dua ruas dengan
menyisakan tulang yang masih menonjol di bekas putusan jarinya. Belum lagi telapak tangan dan
punggung tangan yang masih luka dan keempat jarinya yang ternyata tidak dapat berfungsi normal.

Pada tanggal 13 Januari 2011, Rumah Sakit Global Medika Tangerang mengirim surat yang ditanda tangani oleh Direktur RS Awal Bros Tangerang, Drg. Kuntari Retno, MARS. Di dalam surat itu  mereka mengatakan kalau permasalahan jari anak saya adalah dampak dan resiko yang dapat timbul dalam suatu proses tindakan pertolongan pemulihan terhadap sakitnya pasien.

Saya tidak mengerti, apakah memang SOP di Rumah Sakit Gobal Medika Tangerang benar atau atau tidak? Yang saya tahu adalah awalnya putri saya hanya demam dan muntah-muntah, tetapi kenapa setelah ditangani oleh dokter di Rumah Sakit Global Medika Tangerang, malah tangannya yang rusak dan jari kelingkingnya juga putus?

Bagaimana masa depan anak saya dengan tangan kanannya yang tidak lagi dapat berfungsi normal
atau bahkan mungkin dapat disebut cacat seumur hidup? Berlebihankah jika saya mengharapkan
keadilan untuk putri semata wayang saya?

Terima kasih,
Linda Kurniawati
Jl. Besi Raya, Rt. 05/Rw.14, Perumnas II, Cibodas Baru, Tangerang - Banten








BACA JUGA:
.