Pekerja memeriksa lokasi pengeboran yang akan digunakan pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), area Wellpad H di Wilayah Sambirata, Cilongok, Banyumas, Jateng, Selasa (8/8). Proyek PLTP Baturaden termasuk di dalam proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW Tahap II, dengan kapasitas sebesar 220 MW dan ditargetkan dapat beroperasi tahun 2023 dan 2024. (ANTARA)

DPR Desak Pemerintah Prioritaskan Pengembangan Panas Bumi

REDAKSI | Kamis, 10/08/2017 16:00 WIB

JAKARTA, GRESNEWS.COM - Masih kecilnya pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terutama energi panas bumi, mendorong DPR mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pemanfaatan energi panas bumi.

Menurut Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, potensi energi panas bumi mencapai 30 Giga Watt, namun yang dimanfaatkan dan digarap baru lima persen atau sekitar 1700 MW.

"Pemerintah harus lambat laun meninggalkan fuel dan batubara dengan menguatkan energi baru dan terbarukan seperti Gothermal (panas bumi), hidro dan arus laut, serta panel surya," ujarnya, Rabu (09/8), seperti dikutip dpr.go.id.

Agus mengungkapkan, penggunaan panel surya diakuinya sangat dibutuhkan masyarakat disekitar perbatasan dan daerar terpencil yang minim akses infrastruktur.

Untuk itu pihaknya melakukan kunjungan Iceland Geothermal  (ISOR) di Islandia untuk lebih mengetahui pemanfaatan energi baru terbarukan terutama riset geothermal. Sebelumnya ia juga mengaku pernah ke Selandia Baru untuk mempelajari hal yang sama.

"Memang kita belum punya riset geothermal karena itu kita akan bangun embrio pusat riset geothermal. Untuk ISOR sendiri merupakan pusat penelitian panas bumi yang cukup besar dulu dibawa pemerintah sekarang telah dikelola oleh pemerintah daerah setempat," paparnya. (rm)

.