JAKARTA, GRESNEWS.COM - Lampu pengatur lalu lintas di perempatan Pejaten Village baru saja berganti kuning, namun dari arah utara seorang pengendara motor melaju. Nyaris saja terjadi tabrakan dengan pengendara lainnya bila mereka tak awas. Minimnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi rambu lalu lintas itulah yang membuat angka kecelakaan di Indonesia masih tinggi.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat jumlah kecelakaan pada 2014 terus menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya. Hanya saja, jumlah kecelakaan tersebut masih tinggi. Karena itu Korlantas Polri terus memberikan perhatian untuk menekan angka kecelakaan khususnya saat Idul Fitri tahun ini.

"Angka kecelakaan lalu lintas turun sebesar 15%. Yang meninggal dunia juga turun 3,74%. Kami ingin tahun depan tidak makin besar," kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Pudji Hartanto di Jakarta, Selasa (17/6).

Mengutip data dari Global Status Report on Road Safety 2013, Indonesia tercatat sebagai negara urutan kelima tertinggi angka kecelakaan tewas dalam berlalu lintas di dunia.  Pudji Hartanto mengatakan saat ini di Indonesia setiap jam rata-rata terjadi 12 kecelakaan, dengan korban tewas tiga orang.

Oleh karena itu, Korlantas akan terus membenahi dan lebih mempertegas penindakan hukum bagi para pengguna jalan yang melanggar aturan lalu lintas. Dia pun meminta kepada masyarakat untuk turut serta dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.‬

‪"Masyarakatnya juga harus antusias dan bersinergi. Saya menilai masyarakat belum mempunyai suatu keinginan yang sama dengan kita aparat penegak hukum," tambah Pudji.‬

Selain tingginya angka korban tewas, kecelakaan lalu lintas pada 2013 juga tercatat menelan kerugian materi hingga mencapai Rp254,608 miliar. Pada 2013 telah terjadi 101.037 kasus kecelakaan berlalu lintas di Indonesia. Dari jumlah kecelakaan itu terdapat 25.157 orang meninggal.‬

‪"Angka itu memang lebih rendah dari tahun 2012. Namun masih dinilai merugikan," katanya.

‪Sementara Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) berpendapat, upaya perbaikan di sektor transportasi selama ini terkesan lamban dan tidak serius. Semua dilakukan sporadis. Baru bergerak ketika sudah timbul kecelakaan besar. Semua masalah ada di hulu yakni pemerintah.

Upaya menekan angka kecelakaan akan sia-sia bila tidak dilakukan dari hulu. "Semua hanya bisa dilakukan dengan ketegasan penegakan hukum," kata Ketua MTI Danang Parikesit.‬

Selain itu,  kata Danang, kesadaran berkendaraan masyarakat penting ditingkatkan. Masyarakat perlu terus diajak disiplin dalam berlalu lintas.

BACA JUGA: