Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapati berbagai produk cokelat dalam bentuk paket yang diselipkan sebuah kondom ini sungguh tidak etis. Produk tersebut dipasarkan dalam menyambut Hari Valentine pada Selasa (14/2).

"Kita tahu semua bahwa hari Valentine banyak diperingati oleh remaja yang rata-rata berusia di bawah 18 tahun. Ini kan berbahaya bagi remaja," kata Sekretaris Jenderal KPAI, Muhammad Ihsan, di Jakarta, Minggu (12/2).

Menurut Ihsan, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada semua pihak terkait, baik dari produsen, distributor, pedagang, di supermarket hingga kepada masyarakat untuk menolak hingga memboikot paket valentine coklat dengan kondom ini.

"Peristiwa ini sangat bertentangan dengan prinsip perlindungan anak (-18 tahun) dan demi menyelamatkan anak bangsa,"ujar Ihsan.

Imbau aparat bertindak
KPAI menghimbau, kata Ihsan, kepada aparat untuk segera menertibkan paket dan perusahaan yang mengeluarkan paket tersebut.

"Besok kami akan menyurati Kementerian Dalam Negeri agar membuat edaran ke bupati dan walikota untuk meminta Satpol PP menertibkan minimarket dan supermarket yang menjual paket ini di tempat yang dapat diakses oleh anak (di bawah 18 tahun)," ungkap Ihsan.

Sebagaimana diketahui, KPAI, mendapatkan beberapa paket tersebut di minimarket gegerkalong Girang bandung, indomart ISTN Jakarta Selatan.

"Jaringan Tianshi juga mengatakan ada paket yang dijual di warung dan minimarket di kawasan Depok, Medan dan Manado, namun belum mengabarkan nama outlet-nya," ungkapnya lagi..

BACA JUGA: