Jakarta - Menteri Koperasi, Tenaga Kerja dan Sosial Republik Islam Iran, Dr. Abdoreza Sheikholeslami menyatakan Indonesia bisa menjadi pelopor bagi kemajuan negara-negara muslim di dunia. Pasalnya, potensi sumberdaya alam dan manusia di Indonesia berlimpah.

"Indonesia bisa menjadi pelopor kemajuan negeri-negeri Muslim lain, bahkan dunia ketiga. Republik Islam Iran siap bekerjasama dalam mengembangkan pembangunan sosial agar kemajuan dunia lebih merata. Tidak hanya dimonopoli negara-negara tertentu yang menyebut dirinya maju," ujar Abdoreza, saat menerima kunjungan Menteri Sosial RI, Dr. Salim Segaf al Jufri, Jumat (30/12)
          
Melalui rilisnya yang diterima gresnews.com, Sabtu (31/12), Mensos Salim Segaf menyambut pengakuan dan tawaran mitranya. "Iran juga dikenal sebagai bangsa besar dengan peradaban maju sejak ratusan tahun lalu, sebagaimana Indonesia memiliki sejarah peradaban besar. Kedua negara berpotensi menjadi pelopor perubahan dunia seperti negara-negara di Eropa dan Amerika, jika dapat mensinergikan sumber daya yang ada. Masyarakat Iran dikenal memiliki kemandirian, rakyat Indonesia memiliki kesetiakawanan sosial (gotong royong). Di atas nilai itulah kita meraih kemajuan dan kesejahteraan," sahut Salim Segaf.
          
Iran yang berpenduduk 75 juta orang memiliki anggaran negara US$150 miliar. Seluruh penduduknya mendapat jaminan kesehatan, sementara warga kurang mampu mendapat bantuan sosial dan pinjaman modal. Bantuan diselenggarakan instansi pemerintah dan lembaga swasta semacam IKRF (Imam Khomeini Relief Foundation) yang sangat berpengaruh karena berada di bawah kendali Pemimpin Tertinggi/Kepala Negara Ali Khamenei.
          
Kementerian Sosial RI telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan IKRF dalam bidang kemanusiaan dan kesejahteraan sosial. Karena di Indonesia tidak ada lembaga kemanusiaan yang berada di bawah kendali Kepala Negara, maka kerjasama dengan IKRF harus melalui lembaga kemanusiaan (organisasi sosial) yang diawasi Kementerian Sosial.

Delegasi Indonesia terdiri dari Sekjen Kemensos (Toto Utomo BS), Dirjen Linjamsos (Andi Zainal Abidin), Dirjen Rehsos (Makmur Sunusi) dan Staf Khusus Mensos (Musholi) sempat mengunjungi pusat bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi mikro, dan panti sosial yatim berstandar internasional.

BACA JUGA: