Jakarta - Penetapan Jakarta sebagai Pusat Kebudayaan Islam 2011 untuk Asia ditandai dengan peresmian Pusat Kebudayaan Islam di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta oleh Direktur Kabinet Islamic Education, Scientific and Cultural Organization (ISESCO), Ahmed Said Ould Bah, Senin (18/7) malam.

"Selain jumlah umat muslimnya merupakan yang terbanyak di dunia, kerukunan hidup antar umat beragama di Jakarta juga patut dijadikan contoh," ujar Ahmed Said Ould Bah, saat meresmikan Pusat Kebudayaan Islam di TIM, Jakarta Pusat, seperti dirilis beritajakarta.com.

Dikatakan Ahmed, selain Jakarta, ada Kota Conakry, Guinea, yang ditetapkan sebagai Pusat Kebudayaan Islam untuk wilayah Afrika dan Tiemcen untuk wilayah Timur Tengah. Keputusan itu   disepakati pada saat pertemuan menteri-menteri pariwisata negara peserta Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada tahun 2004 lalu. 

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sukesti Martono menungkapkan, rasa syukur atas terpilihnya Kota Jakarta menjadi Pusat Kebudayaan Islam. Sebab, setiap tahunnya banyak kota besar di dunia yang berlomba agar terpilih menjadi Pusat Kebudayaan Islam. Ia menjelaskan, Jakarta merupakan miniatur Indonesia. Karena berbagai macam suku dan agama ada di ibu kota Republik ini. "Dengan berbagai perbedaan yang ada, warga Jakarta dapat hidup berdampingan dan harmonis," kata Sukesti.

Selain itu, ditambahkan Sukesti, nilai tradisi keislaman di Kota Jakarta juga masih sangat kental. Ditambahkannya, di Jakarta juga terdapat Islamic Center yang merupakan pusat tentang hal-hal yang terkait dunia islam.

Dalam acara peluncuran logo serta pembukaan acara Jakarta sebagai Pusat Kebudayaan Islam, juga dilakukan penyerahan plakat penghargaan dari Dirjen Islamic Education, Scientific and Cultural Organization (ISESCO) kepada Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang diwakili Sukesti Martono.

Kegiatan ini juga ditandai dengan pemukulan bedug bersama-sama. Para pengunjung yang hadir juga disuguhkan dengan berbagai pagelaran seni budaya Islam berupa musik, pembacaan ayat-ayat suci Al Quran, tari, pembacaan puisi, fashion show, atraksi pelukis pasir yang menggambarkan perjalanan sejarah Islam di Indonesia dan Kota Jakarta.

(rif)

BACA JUGA: