Rabu, 25/02/2015 15:01 WIB

Meski Sempat Memanas, Hubungan dengan Brazil Masih Baik

Angelita Muxfeldt keluarga dari terpidana mati kasus narkoba asal Brazil, Rodrigo Gularte, mendatangi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) di Jakarta, Rabu (18/2). Menurut Angelita kondisi adiknya menjelang eksekusi mati di lapas Nusa Kambangan, mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut berdasarkan surat keterangan dokter yang di keluarkan di Brazil. (ANTARA)

JAKARTA, GRESNEWS.COM - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir mengatakan hubungan bilateral Indonesia-Brazil tetap berjalan baik. Pernyataan Wamenlu itu sekaligus menepis rumor yang akhir-akhir ini berkembang terkait rengganganya hubungan diplomatik kedua negara pasca pemerintah Indonesia mengeksekusi mati warga negara Brazil yang terlibat kasus narkoba.

"Tidak ada ketegangan diplomatik dan saat ini kegiatan kedutaan kita di Brazil tetap berlangsung normal," ujar Fachir di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (24/2).

Pada kesempatan tersebut, Fachir tetap menjamin kondisi warga negara Indonesia di Brazil agar tetap dalam kondisi aman dan terhindar dari segala bentuk ancaman. Fachir membantah pernyataan sejumlah pihak yang berniat memprovokasi hubungan baik antara Indonesia dan Brazil.

Menurut Fachir, penarikan Dubes Indonesia dan penolakan surat kepercayaan diplomatik (credential) oleh pemerintah Brazil beberapa waktu lalu merupakan dinamika yang wajar dalam hubungan diplomasi.

"Dinamika berdiplomasi sering dihadapi juga oleh negara-negara lain. Jadi, pemerintah Indonesia tidak menanggapi dinamika itu sebagai sesuatu persoalan yang serius," ujar Fachir.

Menurut keterangan Juru Bicara Kemlu Armanatha Nasir, penarikan Dubes yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu merupakan suatu langkah yang wajar mengingat pengajuan surat kepercayaan diplomatik (credential) Indonesia ditolak oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff.

Pihak Kemlu pun merasa diperlakukan tidak adil dan menilai penolakan surat kepercayaan tersebut sebagai aksi tidak terpuji karena melanggar norma-norma diplomatik. "Pemerintah Indonesia kecewa dengan perlakuan yang telah dilakukan pihak Brazil," ujar Armanatha.

Sejumlah pihak menilai, ketegangan diplomatik kedua negara yang saat ini tengah berlangsung merupakan keberlanjutan dari proses eksekusi mati warga Brasil yang dilakukan Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu. Namun, Kemlu menegaskan, Brasil tidak punya kewenangan mencampuri urusan hukum yang berlaku di Indonesia.

BACA JUGA:

Hukuman Mati