JAKARTA, GRESNEWS.COM - Laporan dari situs Wikileaks kembali mengguncang Jakarta. Kali ini situs yang dikelola oleh Julian Assange ini membocorkan rekaman pembicaraan kawat diplomatik terkait Ibu Negara Kristiani Herrawati Yudhoyono (lihat link: http://www.wikileaks.org/plusd/cables/07JAKARTA2924_a.html). Dalam laporan berkode:  B. JAKARTA 271, C. 06 JAKARTA 13526, JAKARTA 00002924 001.2 OF 002, dengan tajuk ´A CABINET OF ONE -- INDONESIA´S FIRST LADY EXPANDS HER INFLUENCE´, Wikileaks menyebut berbagai isu terkait Ani Yudhoyono mulai dari soal pengaruh sampai masalah korupsi. Berikut laporan selengkapnya:

Soal Pengaruh Ani Yudhoyono
Wikileaks mengatakan, berdasarkan kontak-kontak resmi, Ibu Negara Indonesia telah melebarkan sayap pengaruhnya di kalangan Istana dan tampil sebagai penasihat utama Presiden yang tak tergantikan. Naiknya Kristiani Herrawati sepertinya telah mengorbankan para penasihat kunci lainnya. Sang Ibu Negara diduga memanfaatkan aksesnya terhadap Presiden untuk menolong teman-temannya dan menyingkirkan lawan-lawannya, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sementara itu rumor yang tidak terkonfirmasi tentang hubungan bisnis Ibu negara terus merebak di Jakarta, hanya ada sedikit bukti di publik untuk mendukung tudingan bahwa dia (Ani Yudhoyono-red) telah memperkaya diri sendiri. Juga tidak ada bukti bahwa Ibu Negara telah menggunakan pengaruhnya dalam isu politik luar negeri.  

Keluhan Penasehat Presiden
Situs Wikileaks juga menyebut, keluhan soal peran Ibu Negara di kalangan Istana merebak bersamaan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkantor (di istana-red) pada tahun 2004. Berdasarkan informasi beberapa kontak, Ibu Ani, dengan cepat menunjukkan kecenderungan untuk berperan lebih dalam kebijakan, politik, dan urusan personal. Para penasihat Presiden secara pribadi mengeluhkan tentang pengaruh Ani yang tak terlihat dalam proses pengambilan keputusan, tetapi ada juga perasaan bahwa dalam hari-hari pertama pemerintahan, suara Ani hanyalah salah salah satu dari banyak pendapat yang didengar Presiden Yudhoyono dalam urusan kenegaraan.

Posisi Ani Yudhoyono di Istana Makin Kuat
Situs wikileaks mengatakan, dalam setidaknya setahun terakhir ini, berdasarkan laporan dair kontak, sangat jelas terlihat keseimbangan kekuasaan di Istana semakin condong ke arah Ibu Ani. Seperti dikatakan Penasehat Presiden T.B. Silalahi, para anggota staf presiden semakin merasa dipinggirkan dan makin tak berdaya untuk memberikan nasihat kepada Presiden. Silalahi contohnya, mengatakan bahwa sepupunya Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi hampir mengundurkan diri pada bulan Januari karena tak tahan tekanan dinamika yang terjadi di Istana.

Ani Yudhoyono Membatasi Akses ke Presiden
Wikileaks mengutip sumber Dadan Irawan, pejabat tinggi Golkar sebagai partai terbesar di Indonesia, bahwa Ibu Ani telah membatasi akses ke Presiden, bahkan diantara para anggota staf khusus presiden dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Dadan mengatakan dengan memperkuat perannya sebagai penjaga gerbang, Ibu Negara mampu mempengaruhi Presiden dalam menentukan pandangan dan kebijakannya sesuai perspektif Ani Yudhoyono. Menurut Yahya Asagaf (Assegaf-red), pejabat senior Badan Intelijen Negara juga sangat jelas bahwa pendapat Ibu Negara adalah satu-satunya yang penting.

Ani Yudhoyono Satu-satunya Sumber yang Dipercaya Presiden
Wilkileaks mengutip sumber dari kawan dekat kerabat (Istana-red) Ridwan Soeriyadi, bahwa Ibu Negara secara terpisah dapat dijelaskan sebagai produk dari kehati-hatian dan ketidakpercayaan Presiden sendiri kepada para penasehatnya. Ridkwan mengatakan bahwa Ibu Ani adalah satu-satunya orang yang bisa dipercaya Presiden dalam setiap isu, dan saat Presiden memasuki masa baktinya yang kedua, dia (Presiden SBY-red) mengambil langkah-langkah kunci bersama istrinya. Ridwan mempersamakan hubungan Ibu Ani (dan Presiden SBY-red) dengan hubungan Presiden Suharto dan istrinya, dan (Ridwan-red) percaya pada beberapa tingkatan Yudhoyono kemungkinan melihat hubungan Suharto sebagai model dari kepemimpinannya. Wikileaks menyebut SBY pernah dekat dengan Soeharto sepanjang karir militernya.

Ical Ambil Untung Dari Pengaruh Ani Yudhoyono
Wikileaks mengutip Dadan Irawan bahwa Menteri Koordinator Kesejahtareraan Rakyat Aburizal Bakrie kemungkinan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari peran Ani di Istana. Menurut Dadan, setelah Presiden SBY dari posisinya sebagai Menkokesra di akhir tahun 2005, Bakrie segara melancarkan serangan kepada Ani Yudhoyono dan berupaya mendapatkan kembali kepercayaan presiden. Dadan melaporkan sepanjang pertengahan pertama 2006, Bakrie dengan tekun mendekatkan diri dengan Ibu Negara dan keluarganya; Strategi pendekatan Bakrie ini sepertinya bekerja dengan baik. Bakrie bukan hanya tiba-tiba mampu mengatasi masalah lumpur Lapindo, tetapi juga secara terus menerus mampu menaikkan profilnya di pemerintahan.

Hubungan Ani Yudhoyono dengan Kalla Dingin
Wikileaks mengatakan jika pendekatan Bakrie mewakili model dalam mengelola hubungan dengan Ibu Negara, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dingin dengan Ibu Ani adalah spektrum yang lain dari pola hubungan itu. Ibu Negara kata laporan wikileaks terus menerus menunjukkan ketidaksukaannya kepada sang Wakil Presiden dan melancarkan kampanye agar Kalla diganti pada akhir 2009. Jusuf Kalla sendiri menunjukkan sedikit sekali keinginan untuk meningkatkan hubungan dengannya (Ani Yudhyono-red). Keputusan ini sendiri menurut Wikileaks harus ditebus dengan harga mahal oleh Kalla, bagaimanapun menurut wikileaks kontak resmi setuju bahwa Ibu Negara memiliki peran besar dalam memutuskan apakah duet SBY-Kalla akan bertahan di 2009.

Tuduhan Korupsi Kepada Ani Yudhoyono
Wikileaks menyebut ketika pengaruh Ibu Ani menguat, maka daftar lawannya di dalam dan di luar Istana juga ikut berkembang. Tudingan korupsi pun memeblitnya sejak pertama kali Presiden SBY memerintah dan lawan Ibu Ani bekerja keras untuk menyebar rumor terkait intervensi-intervensinya. Kebanyakan rumor itu mengarah pada hal-hal spesifik, namun, umumnya kurang mendapat perhatian karena profil keuangan Ibu Negara yang terlihat sederhana. Dalam catatan Wikileaks Presiden SBY banyak menghabiskan karirnya di militer, sementara Ibu Negara datang dari keluarga militer terpandang, keluarga dari kedua orang ini (SBY-Ani) dianggap bukan sebagai keluarga yang sangat kaya. Para pendukung dan lawan SBY mengetahui masalah kerentanan finansial ini dan menyebar isu bahwa Ibu Ani mungkin mengeksploitasi kepemimpinan suaminya untuk memperkaya diri. Meski demikian, kawat diplomatik itu juga mengakui bahwa sampai saat ini tidak ada bukti soal rumor korupsi Ibu Ani

Ani Yudhoyono Tidak Tertarik Urusan Luar Negeri
Wikileaks melaporkan tidak ada indikasi bahwa Ibu Negara memiliki ketertarikan pada urusan kebijakan luar negeri. Wikileaks menyebut pengaruh Ani Yudhoyono tampak diletakkan terutama pada masalah politik lokal. Sementar dia (Ani Yudhoyono-red) mendampingi suaminya dalam perjalanan dinas ke luar negeri, dia sangat jarang pergi ke luar negeri atas keinginan sendiri dan sepertinya memiliki sedikit ketertarikan untuk bertugas sebagai wakil dari pemerintah Indonesia dalam berbagai isu internasional. Wikileaks juga mengatakan tidak pernah mendengar ada diplomat asing berupaya bertemu dengannya (Ani Yudhoyono-red) untuk mempengaruhi isu meski Ani bisa saja ditemui, Ani Yudhyono sendiri cenderung menghindari pertemuan dengan orang asing.

BACA JUGA: