GRESNEWS.COM - Politisi Partai Golkar Binny Bukhori menyatakan, sistem perpolitikan yang diterapkan oleh Partai Politik di Indonesia cenderung maskulin. Kaum pria belum rela tatanan politik berjalan seimbang antara pria dan wanita.

"Politik kita masih bersifat maskulin. Bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia. Sifat maskulin ini harus diatasi," kata Binny dalam diskusi bertajuk "Kualitas Daftar Calon Sementara (DCS) Antara Harapan dan Tantangan" yang digelar Formappi, di Jakarta, Kamis (11/4).

Lebih lanjut Binny mengatakan, saat ini memang ada kewajiban dari Partai Politik (Parpol) dalam membuat Daftar Calon Anggota Legislatif Sementara (DCS) pada pemilu 2014 mendatang, yaitu mencantumkan 30% keikutsertaan perempuan. Namun, tambah Binny  kewajiban itu belum menjamin berakhirnya politik yang bersifat maskulin. Sehingga model-model seperti ini harus diubah.

Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi II DPR dari Partai Hanura, Miryam S. Haryani yang mengatakan, format atau postur perpolitikan Indonesia harus diubah, agar tidak lagi maskulin. Hal ini kata Yani, sangat penting dilakukan mengingat kinerja yang ditunjukan legislator perempuan sama dengan kinerja kaum laki-laki, meski legislator perempuan luput dari sorotan  media. "Legislator perempuan tanggung jawabnya cukup tinggi, artinya kerjanya tidak telat kalau rapat. Cuma media kurang memblow-up perempuan," ujarnya.

Kinerja yang baik yang dilakukan oleh para legislator perempuan, kata Yani kadangkala tertutup dengan sejumlah pemberitaan soal keterlibatan sejumlah anggota DPR perempuan dalam kasus korupsi. Padahal, lanjut Yani, dari 17 legislator perempuan di DPR, berdasarkan survei 85% menghasilkan kinerja baik. "Namun karena sedikit, predikat jelek itu berimbas jelek kepada kita," pungkasnya.

Sementara menurut Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P Itet Tridjajati, dalam menjaring calon legislatif perlu dilakukan psikotes terlebih dahulu kepada seluruh Caleg. "Psikotes ini perlu dilakukan untuk mengukur pengetahuan para Caleg, dan juga untuk mengetahui visi dan misi dan keberpihakannya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat," ujar Itet.

Lebih lanjut Itet mengatakan, dengan kapabilitas, keilmuan, dan pengetahuan dimiliki para Caleg, Partai nantinya akan menempatkan posisi yang pas saat duduk menjadi anggota DPR nanti. "Dengan harapan, legislator hasil Pemilu 2014 lebih baik dari sekarang dan dapat bertindak sebagai wakil rakyat," katanya. (DED/GN-02)

BACA JUGA: