Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki konsep penataan jangka menengah untuk kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia menyebut Pemprov DKI sudah punya konsep yang ciamik.

"Tanah Abang ini kita sudah punya konsepnya, sudah ciamik," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/11).

Sandi mengungkapkan saat ini Pemprov DKI masih terus menggodok konsep penataan kawasan itu. Ia mengatakan akan mempresentasikan konsep penataan itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlebih dahulu.

"Saya sudah bersurat kepada PT KAI sebagai bentuk harapan dari Pemprov untuk berkolaborasi dalam penataan ini. Tapi mohon sabar, pokoknya out of the box, yang nggak pernah terpikirkan-lah sebelumnya," kata dia.

Nantinya, ia dan tim penataan kawasan Tanah Abang akan mempresentasikan konsep penataan itu dalam bentuk 3 dimensi. Hal ini agar kondisi dan pergerakan manusia di Tanah Abang bisa divisualisasikan dengan baik.

Sandi juga menegaskan, prinsip konsep yang telah dirancang mengutamakan kepentingan pejalan kaki di kawasan Tanah Abang. Konsep itu juga turut memperhatikan potensi ekonomi.

"Pokoknya konsep besarnya memuliakan pejalan kaki, memastikan lapangan kerja tetap ada, ekonomi akar rumput tetap kita dorong, memastikan sistem transportasinya integrated, dan ini adalah konsep kolaborasi dari multi-stakeholders, bukan hanya Pemprov," ucap Sandi.

Sandiaga ingin menjadikan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi pusat perbelanjaan seperti Grand Bazaar di Istanbul, Turki. Sebab, Sandi menyebut dua pasar itu punya kemiripan.

"Tanah Abang itu ada sekitar 300 ribu warga yang datang ke Tanah Abang, baik itu meneruskan perjalanan, melakukan kegiatan ekonomi ataupun kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi di akar rumput, perdagangan dan lain sebagainya. Grand bazzar di Istanbul sekitar 400 ribu. Saya lihat ada kemiripannya," kata Sandi.

Menurut Sandi, Pasar Tanah Abang memiliki potensi menjadi pusat perdagangan di ASEAN. Pusat perdagangan yang terbesar, baik dari segi jumlah pedagang maupun aktivitas perdagangannya.

"Kalau itu diselesaikan dalam penyelesaian yang sangat terintegrasi," ujarnya.

Sandi berharap keinginan Pemprov DKI untuk menjadikan Pasar Tanah Abang sebagai pusat perdagangan di ASEAN dapat terwujud. "Mudah-mudahan visi kita menghadirkan pusat ekonomi, pusat perdagangan di ASEAN bisa terjadi," tuturnya.

Untuk diketahui, Grand Bazaar Istanbul merupakan salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar di dunia yang dibangun tahun 1461. Dengan luas pasar yang konon sekitar 1 hektar, Grand Bazaar Instanbul disebut memiliki sekitar 5.000 toko dengan jumlah pengunjung per hari mencapai 400.000 orang dari berbagai negara.

Sebelumnya, Sandi berjanji akan segera melakukan penataan kawasan Tanah Abang. Sandi berjanji menjadikan Tanah Abang menjadi pusat ekonomi Asia Tenggara.

"Jangka panjangnya tentu semua juga suda tahu bahwa kawasan Tanah Abang ini mau jadi TOD yang besar. Dengan visioning atau grand vision bahwa ini pusat ekonomi Asia Tenggara," kata Sandi usai bertemu tokoh Tanah Abang di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/11). (dtc/mfb)

BACA JUGA: