Indra J Piliang terjerat kasus narkoba hingga memutuskan mengundurkan diri dari seluruh keanggotannya di Partai Golkar. Indra merupakan anggota tim sukses Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam pertarungan Pilgub DKI lalu.

Surat pernyataan pengunduran diri Indra dibuat tertanggal hari, Sabtu (16/9). Dalam surat tersebut, pria kelahiran Pariaman 19 April 1972 itu menyatakan mengundurkan diri dari 4 posisi.

Indra mundur sebagai kader Partai Golkar, anggota Dewan Pakar Partai Golkar, dan ormas sayap partai Golkar, Praja Muda Beringin. Dia juga mengundurkan diri dari posisi Anggota Tim Quality Assurance Reformasi Birokrasi Republik Indonesia yang akan disampaikannya ke Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Via Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Dr Asman Abnur," demikian kutipan surat pernyataan pengunduran diri Indra.

Indra mengundurkan diri karena ingin fokus memberikan perhatiannya kepada keluarga. Selain itu dia juga diwajibkan untuk menjalani rehabilitasi jalan di BNN Kota Jakarta Selatan.

"Saya fokus ke proses yang saya alami, fokus ke keluarga, anak-anak dan istri saya. Anak dan istri saya, mereka mengalami syok. Dalam kondisi ini, syok luar biasa. Keluarga besar di kampung juga. Makanya saya mau berkeliling, menjelaskan, sambil mengikuti proses yang harus saya lakukan," ungkap Indra, Sabtu (16/9).

Atas sikap Indra, Golkar pun memberikan apresiasinya. "Ya saya dengar begitu, dia sudah bikin surat pengunduran driri dari semua jabatan di Golkar dan luar Golkar. Kami apresiasi, ini menunjukkan bagaimana kepribadiannya," ujar Ketua Korbid Polhukam Yorrys Raweyai, Sabtu (16/9).

Meski mundur dari partai dan jabatan strategis lainnya, Indra diharapkan tetap memberikan dedikasinya untuk negara. Yorrys memastikan Golkar akan mengabulkan permintaan Indra.

"Kita berikan apresiasi, yang penting pemikiran dia harus tetap bisa dicurahkan untuk kepentingan bangsa dan negara, khususnya untuk anak muda," tuturnya. (dtc/mfb)

 

BACA JUGA: