JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menegaskan, dirinya akan memantau dan mengawasai sertifikasi tanah di DKI Jakarta. Alasannya, kata Jokowi, karena dibandingkan dengan daerah lain, DKI Jakarta paling banyak terjadi kasus sengketa tanah.

"Sengketa tanah antara masyarakat dengan masyarakat, antara masyarakat dengan perusahaan, antara masyarakat dengan pemerintah, semuanya," kata Jokowi saat Penyerahan Sertifikat Hak Atas Tanah Program Srategi Nasional Se-Jabodetabek, di Lapangan Park and Ride, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Minggu (20/8) pagi, seperti dikutip setkab.go.id.

Presiden memberi contoh, di Jakarta yang namanya sertifikat, 1 bidang ada yang punya sertifikat 3-4. Akibatnya, terjadi sengketa. Pemerintah DKI saja, eks Wali Kota Jakarta Barat, ujar Presiden, kalah. "Coba, bayangkan. Pemerintah saja kalah," ujarnya.

Bahkan, Jokowi mengaku, saat dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, untuk mengurus sertifikat Taman BMW untuk stadion tidak rampung-rampung. "Sampai saya enggak jadi Gubernur belum rampung coba. Apalagi rakyat? Benar ndak?," kata Presiden dengan nada bertanya.

Terkait sertifikat Taman BMW di Jakarta Utara, Jokowi pada akhirnya bisa diselesaikan dan dia menyerahkannya kepada Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. "Nah ini sertifikatnya sudah diserahkan. Masa pemerinah saja kesulitan ngurus sertifikat. Pemerintah DKI, bayangkan. Saya membayangkan apalagi rakyat," katanya.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar berhati-hati, sekarang dirinya memantau, mengawasi terus urusan sertifikat. "Jangan ada yang bermain-main urusan ini. Saya peringatkan semuanya, semuanya harus cepat, semuanya harus dilayani," tegas Jokowi.

Bahwa juru ukurnya kurang, Presiden menegaskan akan ditambahi terus. "Setuju ndak? Masa pemerintah saja bisa ngurus sertifikat saja sulit," ujar Jokowi. (mag)

BACA JUGA: