JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sebagian besar garam impor dari Australia yang berjumlah total 75.000 ton telah masuk ke Indonesia. Sabtu (12/8) lalu, sejumlah 25 ribu ton telah masuk melalui Pelabuhan Ciwandan, Banten. Kemudian, 27.500 ton lainnya masuk lewat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Dengan demikian saat ini garam impor yang masuk sudah mencapai 52.500 ton. Pada 21 Agustus mendatang sebanyak 22.500 ton akan masuk lewat Pelabuhan Belawan di Medan.

Sekretaris Perusahaan PT Garam, Hartono, mengungkapkan garam tersebut tak langsung didistribusikan ke pasar-pasar, namun disalurkan lewat Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk kemudian diolah menjadi garam siap konsumsi.

"Targetnya garam ini sampai ke konsumen end user Rp 4.500-5.000/kg. Ini kan bentuknya masih bahan baku garam, nanti diolah lagi oleh IKM untuk dihaluskan dan diberi yodium. Harga jual ke IKM ada tim (pemerintah) yang menentukan," jelas Hartono, Minggu (13/8).

Diungkapkannya, meski sudah masuk sejak 10 Agustus lalu, garam impor peruntukkan konsumsi tersebut masih tersimpan di gudang. Komoditas bumbu dapur itu baru akan dikeluarkan setelah mendapat verifikasi dari Kementerian Perindustrian.

"Sementara masih di gudang-gudang kita untuk diverifikasi. Baru kemudian kami distribusikan ke IKM-IKM. Selain itu juga ini mau masuk panen di petani garam, ini kan sifatnya untuk stimulus saja biar garam bisa turun," ujar Hartono. (dtc/mag)

BACA JUGA: