JAKARTA - Kondisi perekonomian dunia kini sedang lesu darah. Pemerintah menyadari itu sehingga mengeluarkan sejumlah langkah untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika menjelaskan dalam kurun waktu sekitar lima tahun terakhir Indonesia merupakan negara yang mampu mencegah terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi. Padahal pada saat yang sama hampir sebagian negara mengalami penurunan pertumbuhan, terutama China.

"Indonesia ialah salah satu dari banyak negara yang mampu mengelola situasi ekonomi yang tidak terlalu bagus," katanya kepada Gresnews.com, Rabu (27/11).

Ia melihat ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengelola perubahan agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Di antaranya mendorong pertumbuhan perekonomian yang berbasis pada tiga hal berikut. Pertama, perekonomian yang didorong oleh hadirnya teknologi informasi. Kedua, ekonomi yang tumbuh dari sektor pariwisata, dalam hal ini termasuk ekonomi kreatif. Ketiga, ekonomi yang tumbuh dengan memastikan ekosistem investasi berjalan baik.

"Saat ini mulai diperbaiki dari waktu ke waktu setelah sekian banyak dilakukan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber manusia dan sekarang dilakukan Omnibus Law. Itu semata untuk mitigasi perubahan yang ada," ujarnya.

Saat ini pemerintah tengah menyiapkan Undang-Undang (UU) Omnibus Law, yang mencakup sektor ketenagakerjaan hingga perpajakan. Tujuannya untuk memperbaiki iklim investasi di Tanah Air. Salah satunya dengan memangkas banyak aturan yang selama ini menghambat proses perizinan dalam berinvestasi. Dengan strategi tersebut diharapkan Indonesia akan menjadi negara berkembang yang ekonominya tumbuh tinggi dan sehat. (G-2)

 

BACA JUGA: