JAKARTA - Pemerintah diharapkan melakukan terobosan baru agar penerimaan pajak dapat mencapai target. Jangan lagi pemerintah melalukan perburuan pajak justru di kebun binatang.

Dalam 10 tahun terakhir, yakni pada 2008—2018, penerimaan perpajakan mengalami pertumbuhan moderat atau alamiah sebesar 9%. Namun, dalam lima tahun terakhir, penerimaan perpajakan tercatat melambat karena hanya tumbuh 7,2%. Apa penyebabnya?

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan ada ketidakadilan yang membuat pengusaha malas untuk membayar pajak. "Lu lagi, lu lagi, pemerintah seperti berburu di kebun binatang untuk menggenjot pajak," katanya dalam sebuah diskusi yang dihadiri Gresnews.com, awal pekan ini.

Menurutnya, jumlah pengusaha yang taat membayar pajak saat ini hanya sekitar sejuta saja dari sekitar 15 juta dan mereka yang menanggung untuk pengeluaran 265 juta penduduk. Tentu ini memberatkan para pengusaha. Pemerintah seharusnya aktif melakukan ekstensifikasi pajak sehingga jumlah para wajib pajak terus bertambah besar.

Suryadi mengatakan pemerintah juga seharusnya melibatkan pengusaha setiap kali otoritas pajak membuat aturan. Sering kali peraturan yang dikeluarkan oleh Ditjen Pajak atau Menteri Keuangan baru disosialisasikan setelah aturannya keluar. Padahal, pengusaha ingin agar dilibatkan sebelum aturan dibuat. Pengusaha ingin agar diajak berdiskusi dan dimintai pendapat lebih dulu agar aturannya menjadi lebih sempurna.

Masalah lainnya adalah target penerimaan pajak yang dibuat pemerintah kerap tidak realistis. Bila menilik rumus umum pertumbuhan pajak yakni pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi. Apabila ekonominya tumbuh 5% dan inflasi 3% maka seharusnya pajak hanya naik sekitar 8%. Namun yang terjadi pemerintah justru menaikkan pertumbuhan pajak hingga 20%.

Cara perhitungan kenaikan pertumbuhan pajak pun tak lazim bagi kalangan dunia usaha. Pemerintah menetapkan kenaikan pajak berdasarkan pada target tahun sebelumnya bukan dari pencapaian target. Hasilnya, kata Suryadi, banyak petugas pajak yang juga mengeluh terkait target yang tinggi, sehingga ujung-ujungnya berburu di kebun binatang. (G-2)

 

BACA JUGA: