JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu Kombes Dedy Irianto yang juga memimpin usaha penangkapan penyidik KPK Kompol Novel Baswedan Jumat malam (5/10), diduga memiliki masalah terkait penembakan pelaku kejahatan yang terjadi sekitar tiga bulan lalu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Suhardi Alius yang dimintai konfirmasinya terkait hal tersebut enggan memberikan komentar lebih jauh.

Menurutnya, hal tersebut menjadi otoritas dari Kepolisian Daerah Bengkulu. "Di sana kan ada atasan yang namanya Kapolda, dan Kapolda punya otoritas," kata Suhardi, Selasa (9/10).

Saat itu, Dedy memimpin operasi yang berujung pada tewasnya seorang pelaku kejahatan yang ditembak anggota polisi, peluru melukai mata korban, dan bersarang di kepala.

Edi Purwanto alias Edi Bagong, warga Desa Blitar, Kecamatan Binduriang, Rejang Lebong, Bengkulu tewas dan seorang korban lainnya mengalami luka di kaki.

Kabid Humas Polda Bengkulu Hery Wiyanto pun mengakui, penembakan Edi dilakukan anggota polisi. "Terjadinya penembakan karena sebelumnya pelaku yang berjumlah sekitar 30 orang melakukan pelemparan ke arah mobil anggota polisi, yang juga Timsus Polda Bengkulu yang dipimpin langsung Direktur Reserse kriminal Umum Kombes Dedy Irianto," jelas Hery.

Herry membenarkan pelaku penembakan adalah anggota polisi, namun penembakan dilakukan untuk melindungi diri dari serangan pelaku yang menyerang lebih dulu.

BACA JUGA: