Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Haryono Umar mengaku belum mengetahui siapa tersangka dalam kasus dugaan penyuapan terhadap pejabat Pemerintah Indonesia oleh perusahaan Inggris, Innospec Ltd.

 "Waduh saya belum bisa pastikan. Nanti saya konfirmasi  dulu ya. Apakah sudah ada tersangka atau belum. Nanti kalau ada, ya pasti diumumkan," ujar Haryono, ketika dihubungi wartawan, Selasa (29/11).

Yang pasti, sambung Haryono, empat orang mantan direktur utama PT Pertamina (Persero) yakni Widya Purnama, Ari Hermanto, Baihaki Hakim, Ariffi Nawawi,  dan seorang mantan wakil direktur utama Iin Arifin Takhyan diperiksa terkait kasus dugaan suap dalam pengadaan tetra ethyl lead (TEL) oleh Innospec Ltd.

"Yang jelas pemanggilan hari ini untuk meminta keterangan mereka," kata Haryono.

Lama tak muncul ke permukaan, pengusutan kasus suap Innospec oleh KPK kembali mencuat ke permukaan. Lembaga ad hoc itu  memeriksa empat mantan Dirut Pertamina sekaligus.

Untuk diketahui, Pengadilan Inggris telah menjatuhkan sanksi denda hingga US$12,7 juta karena produsen zat tambahan bahan bakar bensin bertimbal, TEL itu, terbukti menyuap sejumlah pejabat migas Indonesia hingga US$8 juta. Suap itu diberikan agar Indonesia menunda penerapan aturan bensin bebas timbal yang mestinya sudah diberlakukan sejak tahun 1999. 

BACA JUGA: