Siang itu, Kamis (6/8), matahari memancarkan penuh sinarnya. Sejumlah pekerja terlihat sibuk berjibaku di antara tiang-tiang pancang baja dan debu jalanan. Suasana terlihat semrawut. Deru kendaraan yang terjebak kemacetan menambah semrawutnya suasana.

Para pekerja tengah mengebut pembangunan jalan layang atau flyover khusus bus TransJakarta untuk koridor 13 dengan rute Kapten Tendean-Blok M-Ciledug. Jalan layang tersebut kelak  akan memiliki total panjang 9,3 kilometer (Km) yang terbentang dari Ciledug, perbatasan Jakarta dan Tangerang menuju Blok M hingga Jalan Kapten Tendean. Disepanjang jalan itu akan dibangun 211 pilar layang. Anggaran untuk pembangunan jalan layang itu sendiri mencapai Rp2,3 triliun.

Pembangunan flyover khusus TransJakarta ini terbagi dalam delapan paket dan di kerjakan oleh kontraktor berbeda-beda. Paket tersebut antara lain Paket tendean (1.000 meter) dikerjakan oleh PT Adhi Karya, Paket Santa (1.250 meter) dikerjakan oleh PT Yasa Patrisia Perkasa, Paket Trunojoyo (1375 meter) oleh PT Jaya Konstruksi dan Paket Taman Puring (1.200 meter) oleh PT Hutama Karya.

Kemudian, Paket Kebayoran Lama (1.300 meter) yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan, Paket Kostrad (1.400 meter) oleh PT Istaka Karya CO bersama dengan PT Agra Budi, Paket Ciledug (1500 meter) oleh PT Waskita Karya dan Paket Seskoal (1.500 meter) oleh PT Wijaya Karya. Waktu pelaksanaan 661 hari, dan direncanakan rampung pada Desember 2016. (Edy Susanto/Gresnews.com)

BACA JUGA: