Masterpiece atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai mahakarya adalah hasil tertinggi karya yang dibuat manusia ataupun ciptaan Tuhan yang sudah melalui proses panjang. Mahakarya memiliki nilai historis, edukasi dan kegunaan yang sangat tinggi, sehingga masih bermanfaat dan bisa menginspirasi generasi berikutnya untuk menjaga, bahkan menciptakan yang lebih baik. Sebuah mahakarya wajib dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Semua orang tentu tahu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Monas atau Taman Mini Indonesia Indah, itulah mahakarya yang diciptakan bangsa Indonesia. Mereka menciptakan bangunan yang hingga kini menjadi sejarah itu karena rasa cintanya yang begitu mendalam. Rasa cintanya kepada Tuhan dan rasa cintanya kepada bangsa dan negara.

Rasa cinta yang mendalam itulah yang menginspirasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom). Sebagai satu-satunya perusahaan telekomunikasi merah putih, Telkom ingin menciptakan Mahakarya untuk Indonesia. Telkom ingin memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui pengembangan dan penyebarluasan Information and Communication Technology (ICT).

Untuk itulah, di tahun ini dalam rangka HUT Republik Indonesia ke 68, Telkom Indonesia mempersembahkan Mahakarya untuk Indonesia, diantaranya yaitu Telkomsel, Indonesia Digital Network (IDN) dan International Expansion.

Mahakarya Telkomsel
Telkomsel merupakan mahakarya terdahulu yang dimiliki Telkom Group yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara. Sebagai operator telekomunikasi Paling Indonesia, Telkomsel berhasil menjadi market leader guna berperan meningkatkan perekonomian Indonesia yang menjadikan Telkom sebagai Engine of Growth. Telkomsel dapat disejajarkan dengan operator telekomunikasi dunia lainnya dengan jumlah pelanggan yang besar dan tersebar luas mencapai 125 juta serta mampu menempati peringkat 1 di Asia Tenggara dan peringkat 6 di dunia. Tentunya tidak berlebihan jika kita menyebut Telkomsel sebagai masterpiece atau mahakarya Telkom dan bangsa Indonesia.

Tahun ini, Telkomsel tentunya tidak berdiam diri tanpa melakukan inovasi dan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Telkomsel memberikan persembahan Mahakarya untuk Indonesia, antara lain Mobile Grapari untuk Indonesia, Kota Broadband Indonesia, dan Lokal Aplikasi Tuan Rumah di Negeri Sendiri. Melalui mahakarya tersebut, Telkomsel ingin memberikan jangkauan layanan yang mencakup seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke serta mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dan daerah.

Melalui Mobile Grapari untuk Indonesia, Telkomsel menyediakan layanan solusi mobile satu pintu untuk bangsa Indonesia yang ditempatkan pada wilayah terjauh dan terpencil dengan membangun 269 lokasi melalui mobile customer interactive. Hampir sama tujuannya dengan Mobile Grapari, Telkomsel lahirkan mahakarya Kota Broadband Indonesia sebagai salah satu bentuk dukungan Telkomsel terhadap program pemerintah dalam menyediakan layanan broadband yang meliputi 30% dari seluruh wilayah nusantara dimana program ini menyediakan akses informasi dan data di seluruh ibukota kabupaten.

Selain layanan dan akses komunikasi, Telkomsel juga mempersembahkan mahakarya yang mendukung perkembangan kreativitas bangsa Indonesia yaitu Lokal Aplikasi Tuan Rumah di Negeri Sendiri. Mahakarya bertujuan untuk memicu dan mendukung pertumbuhan pengembang aplikasi lokal dan mewujudkan Local Go Global Apps. Dengan begitu, diharapkan para kreatif pengembang lokal di Indonesia dapat menghasilkan aplikasi berkualitas internasional.
Mahakarya Indonesia Digital Network

Saat ini, Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 2011-2025 yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berimbang dan berkelanjutan. Pengembangan jaringan broadband merupakan bagian dari penguatan konektivitas nasional yang merupakan salah satu pilar MP3EI. Sasaran terkait aspek ini adalah perwujudan jaringan broadband nasional yang dapat mencakup 30% dari rumah tangga (household) di Indonesia pada tahun 2015 untuk melayani sekitar 20 juta pelanggan.

Demi mendukung program pemerintah, Telkom melahirkan mahakarya Indonesia Digital Network, sebuah terobosan konektivitas untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan meningkatan produktivitas nasional. Indonesia Digital Network (IDN) merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband Telkom secara end to end user. IDN terdiri dari tiga komponen utama, yakni ID Ring, ID Access, dan ID Convergence.

ID Ring adalah pengembangan infrastruktur jaringan transport menuju IP-Based and Optical Backbone Network. Inisiatif ID Ring ini dapat dilihat dari kontribusi Telkom pada proyek Palapa Ring dari Pemerintah RI untuk menghubungkan seluruh jaringan backbone berbasis serat optik. ID Access adalah pengembangan infrastuktur jaringan akses menjadi High Speed Broadband Access melalui jaringan serat optik dan WiFi. Melalui ID Access, Telkom berkomitmen mendukung MP3EI melalui penyediaan 20 juta true broadband access. Sedangkan ID Convergence adalah pengembangan infrastuktur jaringan service node menuju integrate NGN (Next Generation Network) untuk multi screen dan multi service.

ID Convergence adalah inovasi Telkom dalam mewujudkan era digital di berbagai sektor yang meliputi Indonesia Digital Society (IndiSo) dan Indonesia Digital Ecosystem (IndiCo). IndiSo merupakan inisiatif Telkom untuk menyediakan layanan dan akses komunikasi bagi komunitas seperti komunitas pendidikan melalui IndiSchool dan komunitas enterpreneur melalui IndiPreneur. Sementara IndiCo merupakan bagian ID Convergence yang melalui ekosistem business-to-business diimplementasikan dalam solusi-solusi dengan penggelaran infrastruktur, manage application services, manage IT services dan value added services yang saling terintegrasi.

Salah satu bagian dari Mahakarya IDN yang belum lama ini diwujudkan Telkom adalah pembangunan jaringan infrastruktur backbone berbasis serat optik, Maluku Cable System (MCS). MCS merupakan pembangunan jaringan fiber optic tersebut dari Manado – Papua dengan rute melalui Ternate, Sorong, Manokwari, Biak, Jayapura dan Ternate, Ambon, Fakfak, Timika sepanjang hampir 6000 km kabel laut. Diharapkan proyek pembagunan infrastruktur ini akan beroperasi secara bertahap mulai 2013. Sebelumnya Telkom telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur backbone fiber optic yang membentang dari Banda Aceh sampai dengan Kupang, masing-masing melingkari (ring) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram (JaKa2LaDeMa) serta Mataram – Kupang dengan nama proyek Mataram-Kupang Cable System (MKCS) yang awal pembangunannya diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009.

Telkom berkomitmen membangun jaringan backbone serat optik maupun IP (Internet Protocol) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 kilometer kabel serat optik.

Sinergi dari komponen utama IDN diharapkan menjadi mahakarya yang berarti, tidak hanya bagi Telkom tapi juga bagi bangsa Indonesia. Semoga peningkatan konektivitas dapat mendukung percepatan ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia di mata internasional sebagai negara kepulauan yang mampu melakukan penetrasi broadband secara optimal dan mewujudkan pesan pemerintah agar Telkom mampu menjadi Existence of The Nations.

Mahakarya International Expansion
Melalui visi perusahaan, Telkom telah mendeklarasikan diri ingin menjadi pemain utama dalam industri Telecommunication, Informations, Media, Edutainment & Services (TIMES) di tingkat regional. Untuk itu, Telkom berupaya untuk dapat membawa Indonesia sejajar dengan negara lain melalui International Expansion yang menjadi salah satu Mahakarya untuk Indonesia di tahun ini. Hingga saat ini, Telkom telah melakukan ekspansi bisnis dan beroperasi di 6 negara, yaitu Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar dan Malaysia.

Dalam melaksanakan international expansion, Telkom menerapkan dua strategi bisnis yaitu business follow the people dan business follow the money. Untuk business follow the people, Telkom melihat negara dimana potensi masyarakat Indonesia berada, misalnya ekspansi bisnis ke Hong Kong. Telkom melihat ada 200 ribu orang Indonesia yang menetap di Hong Kong sehingga diyakini Telkom mampu memberikan produk dan layanan di sana.

Sementara dengan strategi business follow the money, Telkom melihat negara dari potensi bisnis yang dapat dikembangkan Telkom di negara tersebut. Telkom menerapkan strategi ini di Australia sebagai salah satu negara yang memiliki gross domestic product tertinggi di dunia. Di Australia, Telkom masuk dan mengembangkan bisnis services melalui Business Process Outsourcing (BPO) yang potensial. Strategi ini juga diterapkan Telkom ketika ekspansi ke Timor Leste dan Singapura.

Tahun ini, Telkom siap memperluas bisnis di hingga 10 negara melalui anak usahanya Telekomunikasi Indonesia International (Telin). Telkom akan segera beroperasi di Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, Arab Saudi dan Amerika Serikat. Untuk Myanmar, Telkom pada 17 Juli 2013 memperoleh tender mengelola IP-Transit dari pemerintah Myanmar sebesar 2.5 Gps. Pada 25 Agustus 2013, Telkom memperluas bisnis dengan menggandeng Malaysia sebagai negara tujuan melalui skema bisnis Mobile Virtual Network Operator.

Wujudkan Mahakarya Melalui SDM yang Berkarakter
Untuk mewujudkan mahakarya yang telah dicanangkan, tentunya Telkom dituntut harus memiliki sumber daya yang mumpuni. Jika memang ingin go international, tentu sumber dayanya harus berkualitas internasional juga. Untuk itulah, Telkom melahirkan inisiatif Telkom Corporate University (CorpU) pada 28 September 2012.

Telkom menyadari betul bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang pertama dan utama bagi sebuah perusahaan. Karakter dan kompetensi sumber daya dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. CorpU dengan tagline from competence to commerce, merupakan salah satu wahana menuju center of excellence, yang mempunyai tiga fungsi utama yakni sebagai center of chiefship (great leader), center of competence (great people), dan center of certification (global standard). Dalam kaitannya dengan global standard, Telkom telah meluncurkan Global Talent Program (GTP) dimana para talent Telkom mendapatkan international exposure & international experience sehingga bisa memahami perilaku bisnis internasional.

Para lulusan CorpU saat ini menduduki berbagai posisi penting terutama mengembangkan bisnis Telkom yang ada di luar negeri. Para lulusan tersebut memiliki kompetensi beragam, mulai dari teknologi informasi, investasi hingga international marketing dan sales.

Melihat perkembangan saat ini dimana para “jebolan” CorpU mampu memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis internasional Telkom, maka melalui Global Talent Program (GTP) 2013 Telkom menargetkan dapat mencetak 1.000 karyawan yang memiliki kualifikasi Global. Selain itu, Telkom memandang perlu percepatan pencetakan karyawan yang bersertifikasi Global karena memang bisnis Telkom Group di masa depan lebih diarahkan untuk menjalankan dan menggali potensi-potensi bisnis internasional.

Berdasarkan pelaksanaan program kerja CorpU di semester I 2013, Telkom CorpU telah mencetak sebanyak 513 Global Talent dari Target 1.000 Global Talent pada tahun 2013. Disamping itu CorpU juga telah menghasilkan 696 International Certification dari target 1.250 pada tahun 2013.

Telkom akan semakin fokus mengembangkan bisnis-bisnis baru, tidak hanya di dalam negeri tetapi yang terutama mengembangkan bisnis internasional, sejalan dengan instruksi Menteri Negara BUMN, agar Telkom dapat menjadi Empire of The Region.

(ADVERTORIAL)

BACA JUGA: